me

Sambal Cuk! Tegas & Pedas!

Sep 02, 2019.By Blibli Friends
Bagikan

Kata ‘Cuk’ terdengar kasar. Tapi, di tangan Mujiati, kata itu berubah tensinya menjadi tegas dan pedas. Sesuai dengan karakter sambal bikinannya dari Surabaya.

Kata ‘Cuk” singkatan dari cabe, uleg, dan kemasan,” ucap Mujiati, pemilik UMKM Sambal Cuk!, kepada Surya, (15/1/2017).

‘Cuk’ juga merupakan ekspresi keakraban khas Surabaya, yang buat telinga luar terdengar ofensif. Mujiati punya ungkapan yang pas soal itu. Menurut ibu 2 anak itu, ‘Cuk’ mwakili ketegasan warga Surabaya dan Jawa Timur. Produk-produk sambalnya pas direpresentasikan seperti itu, karena memiliki tingkat kepedasan tinggi yang tajam dan tegas cita rasanya.

Inspirasi awal Sambal Cuk! Didapat Mujiati pada 2009, saat dia dilanda kebosanan sebagai karyawan pada tahun ke-25-nya.

Kegemaran makan sambal dan makanan pedas, membuat wanita kelahiran 31 Desember 1969, membuat sambal ikan asin klotok dan membawa ke acara kantor.

Tak disangka, produk sambal Mujiati mendapatkan respons bagus.

“Awalnya hanya kantor Surabaya, kemudian kantor Jakarta, Medan, dan beberapa kantor di kota lain,” kenang dia. Ternyata, Mujiati mendapatkan tanggapan bagus mengenai sambalnya dan banyak yang memesan sambal buatannya secara kiloan. Lahirlah brand ‘Sambal Cuk!’.

Pada 2013, Sambal Cuk! sudah memiliki 5 varian: Sambal Ikan Asin, Sambal Bawang, Sambal Ijo Teri Medan, Sambal Bajak, dan Sambal Korek Bebek Madura.

Berawal dari coba-coba berbisnis online plus promosi dari mulut ke mulut, Sambal Cuk! sudah memiliki toko offline dan beredar di semua supermarket kondang di Surabaya. Pada 2016, Sambal Cuk! terbang diekspor ke Texas (AS), Tiongkok, Taiwan, dan Singapura.

Luar biasa!

Keseriusan Mujiati mendapatkan dukungan sang suami, Hadi Subagio. Dia melepas pekerjaan kontraktor dan bahu-membahu dengan sang istri, membesarkan bisnis Sambal Cuk!.

Kini, produk-produk Sambal Cuk! sudah bervariasi, mulai dari Sambal Andaliman dari Batak, Sambal Ikan Asin Klotok khas Jawa Timur, Sambal Ijo Teri Medan, Sambal Korek Bebek Madura, Sambal Matah Bali, hingga Sambal Dhabu-Dhabu khas Manado.

Berkat kontrol kualitas yang ketat diterapkan Mujiati, Sambal Cuk! mampu bertahan selama setahun ketika masih disegel. Kalau sudah dibuka, Sambal Cuk! dapat dihabiskan dalam 2 hari atau disimpan dalam lemari pendingin.

“Sambal ini bisa bertahan lama karena dimasaknya lama, dikemas dalam kaleng kedap udara, dan diatur kadar asam serta suhunya,” tandas Mujiati yang dilansir Detikcom, Jumat (23/9/2016).

“Kami produsennya langsung. Reseller kami tersebar di mana-mana seperti Yogykarta, Jakarta, Kediri, Bali, dan lainnya. Kami memang tidak memberi aturan ketat pada sistem pemasarannya. Semua bebas berjualan via online,” tambah dia lagi Buat penggemar sambal khas nusantara, Sambal Cuk! sangat layak dicoba dan dinikmati. Pilih langsung dari produsen asli Sambal Cuk! di Galeri Indonesia, Blibli.com.

Tag:

Artikel Kategori Terkait

Artikel Tag Terkait

Artikel Penulis Terkait

Lihat Artikel Lainnya