Metamorfosis Bisnis Bakmi Sundoro, dari Warung Grobakan Jadi Pabrik Mi Instan

From zero to hero, from hero to superhero. Inilah kisah perjalanan bisnis Bakmi Sundoro. Berawal dari warung kecil di daerah pinggiran kota Semarang yang terpaksa tutup akibat imbas dari kebijakan lockdown, Bakmi Sundoro tidak menyerah pada keadaan. Berkat digitalisasi bisnis dan strategi yang tepat, berhasil membawa Bakmi Sundoro menjadi pabrik mie dengan jangkauan pemasaran hingga ke daratan Eropa.  

Tumbuh bersama Blibli 

Adopsi teknologi, inovasi produk, dan perluasan kanal pemasaran, dan kemauan si pendiri Bakmi Jawa yang namanya terinspirasi dari nama kecil Hamengkubuwono II ini, untuk mempertahankan kelangsungan bisnisnya, turut didukung oleh peran Blibli. Bakmi lokal khas Jogja ini mendunia berkat inovasi dan digitalisasi bersama Blibli. 

Lewat serangkaian program pendampingan yang disediakan Blibli, meliputi cara buka toko, distribusi dan cara promosi, Manajer Marketing Bakmi Sundoro, R. Ngt Bintari Saptanti mengatakan, “Sebelumnya saya tidak paham sama sekali berjualan secara online karena mindset saya hanya untuk berjualan offline, sampai ketika Blibli menghubungi kami dan menawarkan pendampingan untuk digitalisasi dan berjualan online”. Bahkan Blibli juga turut membantu mendesainkan kemasan Bakmi Sundoro agar makin menarik untuk dipajang di Galeri Indonesia, microsite milik Blibli yang mengurasi produk lokal buatan UMKM terbaik.  

Saat pandemi sejalan dengan program pemerintah, Blibli e-commerce asli Indonesia turut menjalankan program untuk membantu sektor UMKM bertaha-n, lewat program pendampingan bersama Blibli, Bakmi Sundoro yang sebelumnya hanya disediakan di sebuah kedai dengan dapur yang menjadi satu dengan sebuah gerobak. Kini produknya bertransformasi menjadi produk mi instan yang siap disajikan kapanpun dan dimanapun.  

Melalui digitalisasi oleh Blibli Bakmi Sundoro mampu memperluas pangsa pasar, bahkan Bakmi Sundoro khas Jogja telah dinikmati oleh pelanggannya sampai ke Singapura, Hongkong, Australia, Malaysia, hingga Swiss. Digitalisasi menjadikan Bakmi Sundoro mampu memasarkan produknya di 480 toko dan supermarket di seluruh Indonesia. Tentu kesuksesan ini tidak terlepas dari pihak Blibli yang mendukung dan membimbing secara intensif.  

Adanya pendampingan ini menjadikan pengusaha lebih melek digital sehingga mampu memajukan usaha yang dimiliki. Kemajuan yang semakin pesat. Membuat Bintari, pemilik Bakmi Sundoro mengekspansi usahanya menjadi pabrik mi instan. Bahkan kini pabrik mi instan mampu memproduksi lebih dari 44 ribu bungkus per bulan.  

“Saat ini rata-rata penjualan perbulan mencapai 800 karton. Tentu sebagian besar transaksi dilakukan melalui Blibili” kata Bintari. Walaupun sudah banyak kemajuan yang terjadi, pendampingan oleh Blibli masih terus dilakukan demi kemajuan usaha dan kualitas produk yang dijual kepada konsumen. 

Alasan harus mencoba Bakmi Sundoro  

Lain dari pada produk sejenis, Bakmi Sundoko mampu bertahan tanpa pengawet makanan, Bakmi Sundoko dikeringkan dan hanya menyisakan kadar air hingga 5 persen. Oleh karena itu dengan kadar air ini Bakmi Sundoko mampu menembus izin BPOM, SNI dan sertifikat halal dari MUI. Selain itu, Bakmi Sundoko juga mengandung rendah gula, sehingga aman bagi penderita diabetes.  

Kemasan Bakmi Sundoko tidak hanya terbuat dari plastik biasa, tetapi terbuat dari plastik ramah lingkungan berstandar United States Food and Drug Administration (US FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat. 

Semakin tertarik membeli Bakmi Sundoko?  

Yuk kamu bisa mendapatkan Bakmi Sundoko di e-commerce kesayangan kita semua BLIBLI.COM