me

Apa itu Teknik Draping dalam Tata Busana?

Oct 26, 2022.By Blibli Friends
Bagikan

image source: pexels.com

Mau buat busana pesta yang jatuhnya nyaman di badan dan bisa membuat bentuk tubuh jadi kelihatan lebih indah? Cocoknya pakai pola busana apa ya? Salah satu teknik jahit yang paling cocok untuk busana pesta adalah draping. Teknik draping adalah salah satu teknik yang sering digunakan para desainer, terutama desainer dress wanita. Sebenarnya apa itu draping? Yuk, cari tahu di sini info lengkapnya.

Baca Juga: Macam-Macam Garis Leher dan Kerah, Ada Apa Aja?


Pengertian Draping Busana

image source: abveefashionacademy.com

Teknik draping dianggap sebagai salah satu metode jahit-menjahit yang paling tua, diperkirakan sudah digunakan sejak abad ke-18. Saat ini, teknik draping dianggap sebagai aspek penting dalam mendesain busana. Proses draping terdiri dari meletakkan kain dan menusuknya dengan jarum ke gaun berukuran standar untuk membuat struktur di atas kain.

Kebanyakan teknik draping memang saat ini digunakan untuk busana wanita. Tapi bukan berarti pakaian pria dan anak-anak nggak bisa menggunakan metode ini. Kain bisa ditumpuk-tumpuk dengan dukungan sketsa desain. Beberapa desainer busana juga suka menggunakan beberapa bahan sekaligus untuk membuat efek draping. Hasilnya berupa tumpukan kain yang jatuh bisa menciptakan desain baru.

Teknik draping adalah teknik pembuatan busana yang dianggap paling kuno. Dari patung, ukiran, lukisan, dan berbagai peninggalan kuno dari bangsa Romawi dan India, banyak pria dan wanita yang mengenakan pakaian tanpa dijahit. Pakaian ini dihias dengan teknik draping. Salah satu pakaian biksu Budha yang bernama Kasaya adalah contoh nyata busana draping dari masa kuno.

Pola draping dibuat dengan melilitkan atau memutar kain yang nantinya dijahit langsung ke badan model atau ke boneka jahit. Jadi hasil polanya berupa 3 dimensi, beda dengan pola busana lain yang biasanya 2 dimensi digambar di atas kertas maupun kain. Untuk pola draping, biasanya digunakan kain blacu. Saat menggunakan pola draping dibutuhkan kain yang lebih banyak.

Teknik Pembuatan Pola Draping

image source: cranstonhouseremodels.com

Pola draping dibuat dengan tangan. Karena itu, desainer jadi lebih mudah memahami bahan yang akan dijahit dan bisa bebas bervisualisasi seperti apa desain yang akan digunakan. Walaupun desain awalnya hanya bermula dari sketsa dasar, tapi proses eksperimental menumpuk-numpuk bahan bisa memunculkan ide dan desain baru yang lebih kreatif.

Untuk membuat pola draping, ini dia langkah yang harus dilakukan:

Siapkan Format Busana

Ukurannya harus akurat. Garis tengah boneka jahit harus ditandai dengan selotip. Ini untuk memastikan agar draping jatuhnya lebih baik. 

Buat Sketsa Dasar

Sebelum mulai proses menumpuk bahan, harus dibuat dulu sketsanya yang bisa digunakan sebagai referensi dalam menumpuk bahan. Setidaknya penjahit atau desainer jadi punya pedoman akan membuat draping seperti apa. Cara ini sangat bermanfaat untuk pemula. Sedangkan para desainer dengan pengalaman panjang, bisa membuat pola draping tanpa sketsa.

Gunakan Kain Muslin atau Blacu

Karena teknik draping membutuhkan bahan yang banyak, jadi untuk menghemat pengeluaran, maka sebaiknya gunakan kain tipis seperti muslin atau blacu. Kedua jenis kain ini harganya cenderung terjangkau. Jadi kita juga nggak bakal membuang-buang bahan yang kualitasnya bagus. Kain ini nantinya akan digunting hingga akhirnya jadi pola 3 dimensi.

Buat Model Baju dengan Menusuk Jarum

Gunakan boneka jahit yang bahan di dalamnya terbuat dari busa, supaya bisa ditempelkan dengan jarum. Mulai buat draping dan tusuk jarum di tempat yang diperlukan. Kalau ada tambahan jahitan atau kupnat, bisa ditandai dengan kapur jahit.

Tempelkan Muslin ke Fondasi

Setelah proses draping selesai, tempelkan kain ke fondasi dengan menggunakan benang yang warnanya kontras.

Gunting Bahan yang Kelebihan

Di bagian pinggiran biasanya ada saja kain yang kelebihan. Meskipun baru pola, tapi harus dibuat serapi mungkin. Karena itu, gunting bagian kain yang berlebihan. Ada juga yang menjahit bagian pinggirnya supaya hasilnya lebih rapi.

Teknik draping adalah salah satu metode penting bagi mereka yang mempelajari desain busana. Supaya mahir membuat draping, satu-satunya cara adalah sering berlatih. Langsung bekerja dengan bahan yang berbeda-beda akan membuat kita lebih paham karakter kain dan model apa yang paling bagus untuk jenis kain tertentu.

Model baju Draping

image source: evernew.ca

Selain Kasaya, jubah biksu Budha yang berasal dari masa kuno, ada banyak sekali jenis baju lainnya yang menggunakan teknik draping. Sari dari India juga dikabarkan merupakan perkembangan dari teknik draping. Lalu model baju apa lagi yang menggunakan teknik draping? Ini dia beberapa di antaranya yang mungkin pernah kamu lihat sebelumnya:

  • Uttariya, yang merupakan baju atasan yang modelnya longgar. Uttariya sebenarnya mirip dengan syal panjang. Namanya yang berasal dari bahasa Sanskerta ini biasa digunakan kaum pria di masa 1500 – 500 SM. Biasanya berupa selembar kain yang dilingkarkan dari bahu depan ke belakang. Uttariya bisa juga dipakai oleh wanita.
  • Adivasah, adalah atasan dari era Perunggu yang fungsinya mirip mantel. Adivasah biasanya dipakai oleh para pangeran. Apalagi kalau mengunjungi acara spesial seperti acara keagamaan, adivasah wajib dipakai. Adivasah bisa dipakai pria maupun wanita dengan draping yang berbeda-beda.
  • Palla, adalah selembar kain berbentuk persegi yang digunakan sebagai luaran longgar di masa romawi Kuno. Cara memakainya hanya dengan dibungkus ke badan. Palla biasanya digunakan oleh para wanita Romawi Kuno.
  • Antariya, adalah bawahan yang digunakan di masa India Kuno. Ada yang warnanya putih polos maupun garis-garis warna-warni yang panjang, lalu disimpulkan di belakang. karena panjang, jadi antariya menutupi kaki. Busana ini bahkan disebutkan dalam kisah Ramayana dan Mahabharata.
  • Angvastra adalah kain yang diletakkan di bahu, biasanya dipakai oleh para pria India. Kainnya berbentuk persegi, ada yang bagian pinggirnya dihias dan ada yang polos. Tepatnya, Angvastra berasal dari India Selatan. Pakaian ini termasuk cukup modern, karena masih dipakai di tahun 1930-an.
  • Toga, kain yang sangat panjang dari masa Romawi yang digunakan dengan cara dibungkus ke tubuh. Biasanya teknik draping digunakan di bahu kiri dan tangan kiri. Sedangkan tangan kanan dibiarkan terbebas dari kain.

Makin tertarik buat belajar teknik draping untuk bikin baju yang cantik? Yuk, langsung saja mulai praktiknya biar bisa mahir membuat baju dengan pola draping. Pastikan Blibli Friends sudah punya kain blacu untuk polanya dan juga alat jahit lainnya seperti boneka jahit, penggaris lengkung Perancis, tali ukur, kain blacu, dan lain sebagainya.


Baca Juga: Apa Saja Macam Macam Serat Kain? Simak Infonya di Sini!

Kalau masih belum lengkap, pastikan dapatkan alat menjahit super lengkap di Blibli. Variannya komplit, harganya terjangkau, proses belinya juga mudah dengan opsi pembayaran yang lengkap. Proses pengirimannya juga cepat. Jangan lupa pakai promo gratis ongkir biar makin hemat belanjanya. Yuk, langsung ke Blibli buat dapatkan alat jahit kebutuhanmu sekarang juga.