Ditulis Oleh:
Raya
Jamur Tiram, Wujud Kepedulian Mushi
Melalui Mushi, Lia Amalia mengungkapkan kepeduliannya terhadap para petani jamur tiram di Cirebon dan sekitarnya.
UMKM Mushi berdiri sejak 2014. Pemiliknya, Lia Amalia. Saat itu, dia prihatin dengan para Petani Jamur Tiram di Cirebon, yang kesulitan menjual hasil panennya.
“Permintaan pasar tetap, tapi panenan melimpah. Ketika Lebaran H-3 hingga H+3 mereka libur berjualan. Akhirnya, jamur busuk dan dibuang,” ungkap Lia kepada Galeri Indonesia, Blibli.com, September 2019.
“Saya termotivasi dan ingin membantu petani jamur. Kebetulan saya petani jamur juga, merasakan susah dan sakitnya. Akhirnya saya mulai membuat (makanan) olahan jamur dan menampung (panen) jamur dari petani-petani. Alhamdulillah, sampai sekarang masih jalan usaha olahan merek Mushi ini,” tambah perempuan berusia 52 tahun itu.
Selain jamur crispy, Mushi juga memproduksi kerupuk jamur tiram. Lia mengemasnya dengan manis dan membuat produknya bisa bertahan lama plus disukai konsumen.
“Banyak sekali kandungan nutrisi yang terkandung dalam Jamur Tiram dan masyarakat belum banyak yang tahu manfaatnya,” sebut Lia lagi.
Dia bahagia dapat membantu petani-petani jamur di Cirebon dan sekitarnya, dengan membeli hasil panennya. Lia berharap suatu saat produknya dapat go international. Produk-produk Mushi dari Lia Amalia dapat dicermati di Galeri Indonesia, Blibli.com, melalui laman ini.
Ditulis Oleh:
Raya
Crafts and cultures enthusiast who lives in Kota Gede, DIY. I love to travel around Indonesia because this country is more adventurous, unique, and interesting than any other. When I stay in the city, I usually going to a spa, jogging in the city park, and of course, gathering with my friends.