me

Gejala DBD serta Penyebab dan Cara Mengobatinya

Nov 01, 2022.By Blibli Friends
Bagikan

image source: pexels.com

DBD adalah salah satu penyebab kematian yang cukup tinggi di daerah tropis, tak terkecuali Indonesia. Bahkan, penyakit yang satu ini adalah salah satu penyumbang kematian anak yang cukup banyak. Untuk itu, Blibli Friends perlu tahu tentang penyakit ini. 


Baca juga: 5 Gejala Demam Berdarah Pada Si Kecil yang Wajib Moms Kenali

Apa itu DBD?

image source: pexels.com

Demam berdarah adalah salah satu jenis penyakit yang disebabkan oleh nyamuk. Orang bisa terkena demam berdarah ketika terinfeksi virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti.

Demam berdarah atau disingkat juga dengan DBD merupakan jenis penyakit yang bisa menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang tua. WHO memperkirakan ada sekitar setengah populasi di dunia yang berisiko terkena DBD. Bahkan, Indonesia termasuk negara yang rawan DBD karena kasusnya yang tinggi. 

Gejala DBD 

image source: pexels.com

Seekor nyamuk betina Aedes Aegypti adalah pembawa utama virus DBD. Biasanya, virus yang masuk ke tubuh akan berkembang biak kurang lebih 8 hingga 12 hari. Ketika virus masuk itulah biasanya akan muncul gejala DBD di bawah ini. 

  • Demam Tinggi Mendadak

Demam adalah salah satu penanda dari banyak penyakit umum. Akan tetapi, gejala demam tinggi ketika terjangkit DBD ini sedikit berbeda. Biasanya, orang yang demam tinggi ketika DBD bisa mencapai hingga 40 derajat celcius. Lalu, demam DBD ini nggak disertai dengan gejala lain seperti bersin atau batuk.

  • Nyeri Otot

Gejala DBD yang kedua adalah pasien mengalami nyeri di beberapa bagian tubuh. Biasanya, nyeri akan dialami di bagian mata, sendi, tulang, dan otot. Gejala nyeri otot ini umumnya juga disertai dengan tubuh berkeringat dan menggigil. Gejala kedua ini biasanya dialami pada 4 hingga 10 hari ketika virus masuk ke tubuh.

  • Sakit Kepala Parah

Setelah demam, orang yang menderita DBD biasanya akan mengalami sakit kepala yang parah terutama di daerah sekitar dahi. Rasa sakit ini juga disertai dengan nyeri yang berada di bagian belakang mata. Biasanya, gejala sakit kepala ini bisa reda sementara ketika mengonsumsi obat sakit kepala. 

  • Mual dan Muntah

Mual dan muntah adalah gejala DBD yang dialami oleh anak dan orang dewasa. Gangguan ini sebenarnya termasuk pada masalah pencernaan. Selain mual dan muntah, akan muncul rasa nggak nyaman di punggung dan perut selama dua hingga empat harian setelah virus masuk. 

  • Kelelahan

Muntah, mual, hingga sakit kepala dan nyeri otot akan mengakibatkan seorang yang mengidap DBD mengalami penurunan nafsu makan. Efeknya, penderita akan lebih mudah lelah karena kurangnya asupan nutrisi. Kalau sudah mengalami hingga gejala ini, sebaiknya segera memeriksakan ke dokter supaya bisa mendapatkan diagnosis yang lebih cepat. 

Penyebab DBD

image source: pexels.com

DBD tentunya disebabkan oleh virus Dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti. Semakin berkembang biaknya nyamuk, maka faktor terkena DBD juga akan semakin besar. Berikut adalah beberapa faktor penyebab mengapa nyamuk DBD bisa mudah menjangkit penduduk Indonesia. 

  • Musim Hujan yang Berlangsung Lama

Penyakit DBD adalah jenis penyakit yang sangat rentan terjadi ketika musim hujan. Apalagi, musim hujan di Indonesia ini biasanya berlangsung cukup lama. Peningkatan kasus demam berdarah selama musim hujan ini sebenarnya disebabkan oleh banyaknya genangan air yang menjadi tampat paling ideal bagi nyamuk Aedes Aegypti untuk bertelur dan berkembang biak. 

  • Daya Tahan Tubuh Buruk

Seperti halnya virus lainnya, virus dengue bawaan nyamuk Aedes sebenarnya bisa dilawan dan dimatikan oleh imun tubuh. Akan tetapi, kalau imun tubuh buruk tentunya peluang terinfeksi DBD juga akan semakin tinggi. Untuk itu, perkuat daya tahan tubuh dengan vitamin atau suplemen dan nutrisi lain yang menyehatkan supaya risiko terkena DBD bisa berkurang.

  • Buang Sampah Sembarangan

Nyamuk penyebab DBD sangat suka berkembang biak di tempat lembap, gelap, dan kotor. Contohnya saja, di bagian tumpukan sampah, kaleng, atau botol bekas yang terisi genangan air. Sampah-sampah yang dibuang sembarangan adalah salah satu faktor besar yang membuat nyamuk DBD bisa aktif berkembang biak. 

  • Bak Mandi Jarang Dikuras

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, nyamuk Aedes sangat gemar berkembang biak di air yang kotor. Bahkan, air di bak mandi yang jarang sekali dikuras bisa menjadi sarang berkembang biaknya nyamuk ini. Kalau kamu melihat jentik nyamuk DBD di atas permukaan air di pinggir bak mandi, taburkan saja bubuk abate dan kuras setelah itu, ya. 

  • Menumpuk Baju Kotor 

Bagaimana bisa baju kotor menjadi penyebab tumbuh kembangnya nyamuk Aedes. Meski bukan penyebab langsung, kondisi baju kotor yang menumpuk biasanya lembap. Hal itulah yang menarik perhatian nyamuk. Untuk itu, terutama ketika musim hujan, simpan dengan tepat baju kotor dan baju setengah kotor yang akan dipakai lagi.

Cara Mengobati DBD 

image source: pexels.com

DBD adalah penyakit yang menjadi salah satu penyebab kematian anak yang cukup tinggi di sebagian besar wilayah Asia Tenggara termasuk Indonesia. Meski reputasinya cukup mengerikan, DBD ringan sebenarnya masih bisa diobati di rumah. Akan tetapi, siapa pun yang mengalami DBD sebaiknya perlu tahu cara mengobatinya di bawah ini. 

  • Cara Mengobati DBD pada Anak

Orang tua bisa melakukan penanganan lain, seperti mengompres beberapa bagian mulai dari ketiak, dahi, dada, hingga bagian selangkangan anak. Lalu, pastikan juga si kecil mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Memberikan makanan yang kaya protein juga penting. Ketika anak terkena DBD, sebaiknya, kamu bisa memberikan banyak cairan agar anak nggak kena dehidrasi. 

Kalau anak-anak mengalami gejala dehidrasi dan lemas yang parah karena terlalu banyak muntah dan nafsu makan yang hilang, sebaiknya segera bawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat.

Dengan begitu, anak bisa segera mendapatkan cairan infus. Kamu juga bisa segera bawa anak ke IGD kalau mengalami salah satu gejala umum DBD. 

  • Cara Mengobati DBD pada Orang Dewasa

Suhu tubuh yang meninggi karena DBD sebaiknya segera diatasi dengan mencukupi tubuh dengan tambahan cairan agar tubuh nggak mengalami dehidrasi.

Tanda dehidrasi tubuh ini antara lain, mulut dan bibir kering, serta menggigil, dan frekuensi buang air kecil yang semakin jarang. Kamu bisa minum air putih dan jus buah. Selain itu, oralit juga bisa menjadi salah satu minuman untuk mengatasi dehidrasi.

Kalau penderita DBD menjalani pengobatan di rumah, kamu bisa coba mengonsumsi obat pereda demam dan nyeri. Obat seperti parasetamol bisa menjadi pilihan. Hindari obat seperti aspirin dan ibuprofen yang bisa meningkatkan risiko pendarahan. Untuk mempercepat penyembuhan, kamu juga perlu beristirahat total, ya. 


Baca juga: Manfaat Obat Ivermectin untuk Manusia, Mekanisme Kerjanya, dan Dosis

Pengobatan khusus untuk DBD pada anak sebenarnya nggak ada. Hanya saja, selama demam Blibli Friends bisa memberikan parasetamol untuk meredakan nyeri and demam. Untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk, kamu bisa menyalakan obat nyamuk yang sekarang bisa dibeli di Blibli.

Tag:

Artikel Kategori Terkait

Artikel Tag Terkait

Artikel Penulis Terkait

Lihat Artikel Lainnya