me

Serunya Formula 1 GP Singapura yang Selalu Digelar Malam Hari

Oct 14, 2022.By Rio
Bagikan

null

Photo by: Freepik.com

Formula 1 singapura – Gelaran Formula 1 Singapore Airlines Grand Prix layaknya sebuah permata yang berkilau dalam kalender balap “jet darat”. Bagi penggemar Formula 1, agenda ini ditunggu-tunggu karena digelar pada malam hari dan menggunakan sirkuit yang dimodifikasi dari ruas jalan utama di kawasan pusat bisnis Marina Bay, Singapura. Dalam seri ini pun, banyak tambahan indahnya pemandangan gedung-gedung tinggi sebagai latar belakang di sekitar sirkuit

Setelah perayaan fenomenal untuk menandai lebih dari satu dasawarsa kehadirannya pada tahun lalu, kini GP Singapura kembali digelar pada 20-22 September 2019 mendatang. Sudah beli tiket formula 1 Singapura? Selain menyaksikan balap di sirkuit kelas dunia di sepanjang jalur kota, ajang ini juga akan menyediakan akses yang sempurna terhadap pilihan hotel keren, restoran dan bar bergengsi, pusat belanja modern, dan masih banyak agenda seru lainnya.

Lebih dari itu, sebagai satu-satunya seri balap Formula 1 di kawasan Asia Tenggara, GP Singapura juga identik dengan parade hiburan musik kelas dunia. Akan ada banyak penampilan musisi dan band ternama di sini, termasuk di antaranya Swedish House Mafia, Fatboy Slim, rapper Cardi B, Muse, dan Red Hot Chili Peppers.

Pada musim lalu, kemeriahan Formula 1 GP Singapura mengantarkan pembalap Mercedes, Lewis Hamilton tampil sebagai juara dengan menyelesaikan balapan dalam tempo 1 jam 39 menit 40,382 detik. Hamilton mengungguli Sebastian Vettel dari klub Ferrari dengan selisih 2,581 detik.

Lalu, siapakah yang akan naik podium di peringkat pertama pada tahun ini? Sebelumnya, cek beberapa fakta berikut ini, guys!

YUK, PESAN TIKET DAN PAKET WISATA FORMULA 1 GP SINGAPURA DI SINI. 

Sejarah Singkat GP Singapura

null

Photo by: Freepik.com

Jauh sebelum berlangsung Formula 1 GP Singapura, Negeri Singa telah menggelar balapan sejak 16-17 September 1961, ketika masih bersatu dengan Malaysia. Ajang balap yang bertempat di sirkuit Thomson Road itu mengusung nama resmi Singapora Grand Prix dan digelar bersamaan dengan promosi pariwisata “Visit Singapore, Orient Year“.

Setahun setelahnya, ajang balap tersebut diubah namanya menjadi Grand Prix Malaysia, dan kemudian kembali berubah menjadi Grand Prix Singapura pada 1966, mengikuti kemerdekaan Singapura pada 1963. Ajang balap tersebut berlangsung secara tahunan selama periode 1961–1973, sebelum dihentikan karena berbagai alasan, termasuk di antaranya beberapa kecelakaan fatal selama penyelenggaraannya.

Grand Prix Singapura 1973 adalah balapan terakhir yang diadakan, sebelum 35 tahun kemudian kembali, tepatnya pada 2008, kembali dibangkitkan sebagai salah satu putaran Kejuaraan balap paling fenomenal di dunia, Formula 1. F1 adalah kelas balap mobil tertinggi yang disetujui oleh Fédération Internationale de l’Automobile (FIA), badan pengatur olahraga motor dunia dan federasi organisasi otomotif terkemuka di tingkat global.

Berbasis di Paris, FIA adalah organisasi nirlaba yang payungnya lebih dari 230 organisasi otomotif dan olah raga nasional dari 143 negara. FIA mengatur peraturan dan regulasi untuk semua olahraga motor roda empat internasional, termasuk Kejuaraan Dunia Formula Satu FIA.

Istilah ‘formula’ di F1 mengacu pada seperangkat aturan yang harus dipatuhi oleh semua peserta dan mobil. Musim Formula 1 terdiri dari serangkaian balapan yang disebut Grand Prix, yang biasanya diperebutkan di sirkuit yang dibuat khusus.

GP Formula 1 Singapura menjadi seri balapan terunik karena dilakukan pada malam hari selama akhir pekan. Hal ini juga  jadi tonggak sejarah dalam ajang balap jet darat. Tidak ketinggalan, ajang yang menjadi sorotan dunia ini juga turut mendorong gairah ekonomi setempat, terutama dalam peningkatan kinerja sektor keuangan dan industri gaya hidup yang berkesinambungan satu sama lain.

CEK TIKET DAN PAKET WISATA FORMULA 1 GP SINGAPURA DI SINI.

Sirkuit Unik di Tengah Kota

null

Photo by: Freepik.com

Penyelenggara Formula menilai sirkuit jalanan Marina Bay sebagai sebuah keunikan tersendiri karena memiliki alur berlawanan arah jarum jam. Lintasan sejauh 5.067 kilometer tersebut memotong pusat kota Singapura, dan melewati berbagai bangunan ikonik di sepanjang rute, seperti Singapore Flyer, Marina Bay Sand, Fullerton Hotel, serta jejeran gedung tinggi yang rupawan.

Untuk memastikan bahwa pembalap F1 dapat melakukan balapan dengan aman di malam hari, ada total 1.500 proyektor penerangan dipasang untuk menerangi seluruh sirkuit, termasuk tribun yang terletak di berbagai sudut lintasan balap. Sebuah bangunan sepanjang 350 meter dibangun di Raffles Boulevard untuk dijadikan sebagai pit building untuk tim F1. Dengan menelan biaya pembangunan sebesar S$ 3 juta (setara Rp 31,5 miliar), bangunan tiga lantai ini menampung fasilitas balap, podium pemenang, tribun, dan lounge bagi tamu VVIP.

TERTARIK NIKMATI KEUNIKAN FORMULA 1 GP SINGAPURA?

Perubahan Rute Sirkut

null

Photo by: Freepik.com

Rute sirkuit yang diatur sejak 2008 sempat menuai protes dari para pembalap yang mengeluhkan permukaan terlalu bergelombang. Gelombang itu juga bisa memicu tabrakan angin yang berpotensi bahaya. Ditambah dengan trotoar tinggi di beberapa ruas jalan, menjadi momok para pembalap dalam setiap penyelenggaraannya.

Hingga akhirnya pada 2013, FIA menyetujui beberapa perubahan besar pada konfigurasi sirkuit Marina Bay. Lintasan “Singapore Sling” pada belokan 10 dihilangkan dan diganti dengan belokan kiri yang lebih sederhana dan lebih cepat. Perubahan minor lebih lanjut berlangsung pada tata letak lintasan dari belokan 11 ke 13, yang dilakukan menjelang balapan pada 2015, terutama untuk meningkatkan peluang menyalip.

9 Fakta Seru GP Singapura

null

Photo by: Freepik.com

1. Hanya empat pembalap yang berbagi kemenangan di sembilan Grand Prix Singapura sejak digelar pada 2008, yakni Sebastian Vettel (2011-2013, 2015), Lewis Hamilton (2009, 2014, 2017), Fernando Alonso (2008, 2010), dan Nico Rosberg (2016).

2. Safety Car yang digunakan untuk mengawal jalannya balapan saat terjadi insiden atau cuaca buruk setidaknya tampil satu kali di setiap gelaran GP Singapura.

3. Dengan frekuensi Safety Car yang sering, Grand Prix Singapura tidak pernah berjalan hingga batas dua jam. Empat balapan di sini telah dimenangkan dalam waktu lebih dari dua jam.

4. Para pembalap seringkali mengalami kondisi seperti mandi sauna saat berada di dalam kokpit selama penyelenggaraan GP Singapura dan beberapa di antaranya kehilangan hingga 3 kilogram cairan.

5. Sirkuit, dengan permukaan bergelombang dan 21 belokan, adalah salah satu balapan yang paling menuntut kesiagaan fisik di seluruh kalender F1.

6. Sekitar 1.600 lampu sorot buatan khusus tersebar di sekitar sirkuit Marina Bay sepanjang 5,075 kilometer. Lampunya konon empat kali lebih terang daripada di stadion olahraga biasa yang dirancang khusus untuk meminimalkan silau dan refleksi permukaan, serta memenuhi standar penyiaran TV F1.

7. Belum ada pengemudi yang mencatat lebih dari 3 DNF (Did Not Finish) –tidak sampai finish– di Sirkuit Marina Bay, termasuk juara bertahan Lewis Hamilton.

8. Singapore Grand Prix 2017 adalah yang pertama, dan sejauh ini, balapan malam yang diadakan dalam kondisi basah.

9. Red Bull memiliki lebih banyak podium di sini daripada tim lain mana pun. Mereka telah mencetak tiga hasil teratas dengan total 12 kali, dua kali lebih banyak dibandingkan pencapaian yang diraih oleh Ferrari dan Mercedes.

AYO BELI TIKET DAN PAKET WISATA GP FORMULA 1 SINGAPURA

So Friends, jangan sampai terlewatkan untuk menyaksikan langsung Formula 1 Singapore Airlines Grand Prix dengan membeli tiket dan juga paket wisatanya di Blibli.com. Blibli Friends bisa dapetin early bid e-ticket dengan harga yang lebih terjangkau dari harga normal. Kamu juga bisa nikmatin cicilan 0% sampai dengan 24 bulan di lebih dari 15 bank, biar belanjanya makin happy!

Tag: