me

6 Cara Membuat Pupuk Organik Cair dan Syarat Pembuatannya

Mar 21, 2024.By Blibli Friends
Bagikan

gardeningwithangus.com.au
Ketahui 6 cara membuat pupuk organik cair dan syarat pembuatannya disini!

Cicilan 0% KAM

Bagi kamu yang hobi bercocok tanam, pastinya penggunaan pupuk organik sudah nggak asing lagi, dong. Penggunaan pupuk organik ini sangat baik untuk tanaman agar nutrisi makro pada tanaman terpenuhi, seperti kebutuhan nitrogen, fosfor, dan kalium, nih. Sementara itu, pupuk organik terbagi menjadi dua, termasuk cair.

Mungkin untuk kamu yang ingin menghemat budget dan memanfaatkan bahan-bahan organik yang ada di rumah, bisa membuat pupuk organik cair ini sendiri di rumah, ya. Terlebih lagi, cara pembuatan pupuk organik cair ini cukup mudah, namun kamu perlu mengetahui syarat pembuatannya di bawah ini, yuk!

BBF HOM Gardening

Baca juga :


Apa saja Syarat Pembuatan Pupuk Organik Cair?

epicgardening.com

Saat terjun ke dunia bercocok tanam, pastinya banyak yang perlu kamu pahami, salah satunya pupuk. Perlu diingat, pupuk organik ini terbagi menjadi dua jenis, salah satunya adalah cair. Pupuk organik cair ini lebih unggul dalam beberapa hal, yaitu lebih mudah untuk dicerna oleh tanaman. Selain itu, jenis pupuk cair ini juga yang bekerja lebih efektif apabila diaplikasikan pada daun, bunga dan batang.

Tapi, hal itu nggak berlaku pada metode penanaman hidroponik, ya. Nantinya, pupuk organik cair ini berfungsi sebagai perangsang tumbuh, terutama saat tanaman mulai memasuki masa bertunas atau saat mengalami perubahan dari masa vegetatif ke generatif, dengan begitu jenis pupuk ini dapat merangsang pertumbuhan buah dan biji pada tanaman kamu, loh.

Disamping itu, sebelum kamu memulai cara untuk membuat pupuk organik cair, ada beberapa syarat yang harus kamu penuhi. Nah biar nggak salah ambil langkah, berikut ini syarat pembuatan pupuk organik cair!

  • Kotoran hewan, salah satu syarat ini termasuk bahan utama yang perlu digunakan dalam proses pembuatan. Kamu bisa menggunakan kotoran hewan seperti kotoran ayam sebanyak yang kamu butuhkan.
  • Limbah sayur dan buah, hal ini memang sangat berguna untuk kesuburan tanah pada tanaman kamu nantinya, dengan begitu fungsi pupuk organik cair berpotensi baik.
  • Gula merah, memanfaatkan salah satu bahan dapur ini dalam proses pembuatan pupuk organik juga disebut dengan cara molase. Cara tersebut adalah hasil sampling dari pembuatan gula yang berfungsi sebagai sumber energi, sebab gula merah ini memiliki senyawa yang tinggi.
  • Batang pohon pisang, digunakan dalam proses pembuatan pupuk organik cair karena mengandung 4.48 persen nitrogen, 23.95 persen C organik, 0.1 persen fosfor, 1.81 persen kalium, dan 5.62 persen kalsium yang baik untuk tanaman.
  • EM4, Efektif Mikroorganisme (EM) merupakan larutan yang bisa mempercepat proses pembuatan pupuk organik cair dan memberikan kualitas pupuk. Guna EM4 ini juga baik untuk proses penyerapan unsur hara yang terjadi di dalam tanah nantinya.
  • Air bersih, bisa sediakan satu ember atau secukupnya sesuai banyak pembuatan pupuk organik cair yang dibutuhkan, ya.
  • Peralatan yang mendukung, usahakan kamu menyiapkan peralatan, seperti parang, karung bekas, ember, dan juga jerigen.

Bagaimana Cara Membuat Pupuk Organik Cair?

Sesuai dengan namanya, proses pembuatan pupuk organik cair ini memang dilakukan dengan memanfaatkan bahan-bahan dari organik. Hal itu juga sudah disebutkan pada syarat pembuatan pupuk organik cair ini. Bukan cuma itu, cara pembuatan pupuk organik cair ini juga mudah dan bisa kamu lakukan sendiri di rumah, loh. Langsung aja, ikuti cara membuat pupuk organik cair berikut ini!

Memotong Bahan yang Dibutuhkan

youtube.com

Cara pertama untuk membuat pupuk organik cair ini adalah dengan memotong batang pohon pisang. Usahakan sebelum memotong batang pohon pisang, kamu sudah mengupas kulit bagian luarnya sampai bersih, ya. Sesudah itu, rajang batang pohon pisang menjadi bagian-bagian yang kecil.

Pastikan, batang pohon pisang yang kamu sediakan sebanyak 1 kg. Disamping itu, kamu bisa memotong batang pohon pisang dengan bulat-bulat dan nggak perlu terlalu tebal atau tipis, ya. Lakukan pemotongan batang pohon pisang ini dengan hati-hati dan menggunakan mata pisau yang tajam atau bisa juga dengan parang, ya.

Sesudah memotong batang pohon pisang, kamu bisa memotong lagi limbah sayur dan buah yang ingin dipakai. Rajang juga limbah sayur dan buah menjadi bagian-bagian yang kecil pula. Hal ini bertujuan agar bahan-bahan untuk pembuatan pupuk organik cair lebih mudah untuk difermentasikan, nih.

Iris juga bahan lainnya, seperti gula merah. Potong hingga halus dan nggak berbentuk lagi. Selesai semua bahan dipotong, kamu bisa memasukkannya ke wadah ember atau baskom dengan tempat yang berbeda-beda, ya. Sisihkan juga untuk sementara agar kamu bisa menyiapkan takaran yang dibutuhkan untuk membuat pupuk organik cair ini.

Menakar Bahan-Bahan yang Dibutuhkan

agroniaga.com

Bukan cuma memotong bahan-bahan yang diperlukan dengan sesuai kriteria, kamu juga harus tahu takaran bahan-bahan yang ingin digunakan selama proses pembuatan pupuk organik cair ini, loh. Jangan lupa kamu harus disesuaikan juga dengan jumlah limbah sayur dan buah yang kamu gunakan untuk proses pembuatan pupuk organik cair ini. 

Takar juga bahan-bahan yang dibutuhkan lainnya sesuai dengan kebutuhan atau kamu bisa menggunakan perbandingan 1:1:1 untuk batang pohon pisang, limbah sayuran dan buah, serta kotoran ayam, ya. Jangan sampai ada yang lebih atau ada yang kurang, karena bisa berpotensi pada hasil tanaman tersebut, nih.

Menambahkan Air dan EM4

kampustani.com

Kembali ke wadah tempat gula merah yang sudah diiris-iris tadi, kamu bisa menambahkan air bersih sebanyak kurang lebih 3 liter. Sesudah itu, aduk wadah yang berisikan gula merah dan air agar seluruh gula merah larut di dalam air tersebut. Saat gula merah sudah mulai larut, kamu bisa menambahkan larutan lainnya, yaitu EM4.

Tambahkan EM4 atau bio activator ini ke dalam wadah yang berisikan larutan air gula merah. Sementara itu, untuk takaran EM4 ini kamu bisa memasukkan tiga hingga empat tutup botol larutan atau sebanyak 15 ml aja dan jangan terlalu banyak ataupun terlalu sedikit. Sesudah itu, kamu bisa mengaduk kedua larutan tersebut hingga merata.

Ingat, kamu harus menghindari untuk nggak mengaduk larutan gula merah dan EM4 dengan tangan kosong atau alat makan. Usahakan dengan menggunakan batang pohon berukuran kecil yang memang nggak terpakai. Aduk larutan tersebut hingga merata, lalu sisihkan dengan mendiamkan larutan selama 25 menit hingga 35 menit, ya.

Mencampurkan Bahan Lainnya

unila.ac.id

Berikutnya, sebelum memulai cara yang satu ini, kamu perlu menggunakan sarung tangan terlebih dahulu, ya. Siapkan juga alas yang nggak terpakai atau karung bekas sebagai tempat mengaduk semua bahan-bahan yang dibutuhkan.

Masukkan semua bahan-bahan yang sudah kamu potong-potong halus tadi, seperti batang pohon pisang serta limbah sayur dan buah. Sesudah itu, campurkan juga kotoran hewan ke dalam dua bahan tadi, kemudian aduk dengan menggunakan kedua tangan kamu yang sudah ditutupi dengan plastik.

Pastikan, kamu mengaduk ketiga bahan tersebut hingga merata dan nggak ada yang tersisa, ya.

Memasukkan Bahan ke dalam Jerigen

bibitbunga.com

Sesudah memastikan ketiga bahan diatas tercampur merata dengan baik, kamu bisa memasukkan semua bahan-bahan pembuatan pupuk organik cair tersebut ke dalam jerigen. Mungkin hal ini cukup sulit bagi kamu, maka dari itu kamu bisa menggunakan alat corong untuk mempermudah memasukkan semua bahan ke dalam jerigen, nih.

Saat semua bahan pembuatan pupuk organik cair sudah masuk ke dalam jerigen, kamu bisa menambahkan air bersih ke dalam jerigen. Jangan terlalu banyak atau terlalu sedikit memberikan air bersih ini atau kamu bisa menggunakan takaran sebanyak kurang lebih 3 liter, ya.

Aduk lagi semua bahan yang ada di dalam jerigen hingga tercampur rata. Sementara itu, untuk mengaduk seluruh bahan pembuatan pupuk organik cair ini kamu bisa melakukannya dengan cara menggoncangkan jerigen dengan perlahan supaya dapat bercampur, ya. Jangan lupa tutup jerigen terlebih dahulu agar nggak ada air yang keluar.

Menambahkan Larutan Air ke dalam Jerigen

bibitbunga.com

Cara selanjutnya adalah dengan menambahkan larutan gula merah dan EM4 yang didiamkan selama 35 menit tadi ke dalam jerigen. Tuangkan sampai larutan air sampai habis dan nggak tersisa lagi dan kamu bisa menggunakan alat corong sebagai bantuan agar larutan tersebut nggak tumpah.

Sesudah itu, tutup lari jerigen hingga rapat dan goncangkan lagi untuk mengaduk seluruh bahan serta larutan pembuatan pupuk organik cair yang ada didalamnya. Saat bahan dan larutan sudah tercampur hingga rata dengan baik, kamu bisa menyisihkannya terlebih dahulu selama 14 hari untuk proses fermentasi.

Pastikan selama menunggu 14 hari, kamu perlu membuka tutup jerigen sekali dalam sehari. Hal ini berguna agar gas yang dihasilkan di dalam jerigen dapat keluar. Disamping itu, untuk mengetahui tingkat kematangan pupuk organik cair ini kamu bisa mengeceknya dengan cara membuka penutup jerigen, lalu cium aromanya.

Saat kamu sudah mencium aroma yang dihasilkan pupuk organik cair seperti bau tape, maka pupuk organik cair sudah matang. Selain itu, pupuk organik sudah siap untuk kamu gunakan, ya.

Apa saja Faktor Keberhasilan Pembuatan Pupuk Organik Cair?

lovelygreens.com

Sesudah memahami cara pembuatan pupuk organik cair sesuai dengan cara-cara di atas, kamu juga perlu tahu apa aja sih faktor keberhasilan selama pembuatan pupuk organik cair ini. Perlu diketahui, pupuk organik atau kompos menggunakan bahan organik yang difermentasikan atau dibusukkan di dalam sebuah wadah, yang mana terhindar dari sinar matahari dan hujan.

Hal itu berlaku untuk pupuk organik jenis cair maupun padat, loh. Selain itu, kamu juga harus memperhatikan aturan kelembaban dengan menyiram air pada pupuk organik cair ini jika mengalami terlalu kering. Sementara untuk faktor lainnya yang juga mempengaruhi keberhasilan selama pembuatan pupuk organik cair ini adalah:

  • Bahan baku, pastinya kamu sudah tahu kalau seluruh bahan baku pada pembuatan pupuk organik cair ini harus dilakukan dengan lengkap dan sesuai pada prosedur yang sudah dianjurkan.
  • Jenis bahan baku, perhatikan juga jenis bahan baku yang digunakan untuk pembuatan pupuk organik cair ini. Contohnya, menggunakan seluruh bahan baku yang sudah dipersiapkan sebelumnya dengan cara memotong batang pohon pisang dan limbah sayur serta buah hingga halus.
  • Ukuran bahan baku, sama seperti dengan cara di atas, kamu juga harus menggunakan ukuran bahan baku sesuai dengan takarannya. Lakukan perbandingan 1:1:1 untuk ukuran bahan baku yang digunakan juga, ya.
  • Kadar air, hal ini juga salah satu faktor keberhasilan untuk proses pembuatan pupuk organik cair karena penentuan kadar air optimum dibutuhkan untuk mengetahui kondisi POC selama proses pengomposan atau difermentasikan.
  • Bio activator, memberikan larutan EM4 sebagai bio activator juga diharapkan agar proses pembuatan pupuk organik cair menjadi kompos jadi lebih cepat dan lebih baik.
  • Suhu bahan baku, sesuai dengan cara diatas, yaitu suhu bahan baku selama proses pengomposan juga mempengaruhi faktor keberhasilan untuk membuat pupuk organik cair ini. Maka dari itu, diwajibkan untuk menutup bagian jerigen dan membukanya sekali dalam setiap hari agar gas di dalam dapat keluar.
  • Waktu pengomposan atau fermentasi, pastikan waktu fermentasi selama pembuatan pupuk organik cair ini sesuai dengan hari yang sudah ditentukan, seperti diatas menunggu selama 14 hari, maka tunggu dan biarkan jerigen selama 14 hari dengan waktu yang nggak kurang maupun lebih, ya.

Apa saja Ciri-ciri Pupuk Organik Berkualitas?

bibitbunga.com

Pupuk organik terbagi menjadi dua jenis dan sering dipakai oleh masyarakat berumah tangga, yakni ada pupuk organik cair dan padat. Pupuk organik ini sering direkomendasikan karena seluruh bahan pembuatannya dibuat dari bahan alami dn selama proses pengomposannya pun harus dipastikan kalau kualitasnya baik untuk tanaman, loh.

Memang dari kemampuannya, pupuk organik ini dapat menyebar secara merata, bisa diaplikasikan dengan tempat, berpengaruh rendah pada lingkungan, dan menghasilkan hal yang baik untuk tanaman kamu. Tapi, sayangnya hal itu berlaku pada pupuk organik yang berkualitas aja, nih. Nah, biar kamu nggak sia-sia membuatnya, berikut ini ciri-ciri pupuk organik yang berkualitas.

  • Berwarna kehitaman, sama seperti humus, pupuk organik yang berkualitas memiliki warna kehitam-hitaman, yang mana juga menandakan bahwa hasil pupuk yang kamu buat sudah matang dengan sempurna.
  • Bersuhu rendah, biasanya pupuk organik yang berkualitas memiliki suhu rendah yang stabil, walaupun sudah disimpan dalam waktu yang lama. Cara untuk mengecek ciri ini kamu bisa menggunakan tangan ke dalam cairan atau sela-sela tumpukan pupuk organik, jika terasa dingin di tangan maka pupuk organik tersebut berkualitas baik.
  • Beraroma tanah, pupuk organik yang berkualitas juga memiliki aroma yang mirip dengan bau tanah. Hal ini menandakan kalau proses fermentasi aerobik pada pupuk organik kamu sudah sempurna, ya.
  • Bahan sudah hancur, pupuk organik berkualitas juga bisa kamu lihat ciri-cirinya pada bahan-bahan yang sudah hancur akibat proses fermentasi yang dilakukan selama kurang lebih 2 minggu.
  • Tekstur remah, pupuk organik cair maupun padat yang berkualitas memiliki ciri pada teksturnya yang remah, baik itu nggak lengket maupun nggak terlalu keras saat digenggam ataupun diremas kuat. Meski begitu, pupuk organik ini bisa mudah sekali terurai di dalam tanah, ya.

Baca juga :

Dapatkan semua kebutuhan berkebun kamu di Blibli dan temukan produk pupuk yang kamu inginkan di Home & Living. Menariknya, Home & Living ini juga menawarkan berbagai produk kebutuhan rumah, mulai dari perabotan rumah, peralatan dapur, perlengkapan bercocok tanaman, hobi dan travel, hingga kebutuhan rumah. Yuk, segera cek di Blibli dan dapatkan produk kebutuhan kamu!