me

Menciptakan Perubahan, Ini Dia Tujuan Ekonomi Kreatif

Sep 26, 2023.By
Bagikan

pexels.com
Penasaran apa sebenarnya tujuan ekonomi kreatif? Yuk, simak ulasan berikut!

Tujuan Ekonomi Kreatif — Istilah ekonomi kreatif makin sering kita dengar. Terutama sejak tahun 2006 ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan dan mendukung perkembangan ekonomi kreatif di tanah air. Namun, sebenarnya apa sih definisi dan apa tujuan ekonomi kreatif? Penasaran bukan? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini Blibli Friends!

Baca Juga:


Tentang Ekonomi Kreatif

tujuan-ekonomi-kreatif
istockphoto.com

Istilah ekonomi kreatif di luar negeri mulai dikenal karena buku berjudul The Creative Economy: How People Make Money from Ideas karya John Howkins yang diterbitkan tahun 2001. Menurut John Howkins, ekonomi kreatif adalah pengembangan konsep berdasarkan aset kreatif yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dari sebuah ide akhirnya tercipta nilai.

Sedangkan menurut United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), ekonomi kreatif adalah konsep ekonomi yang sangat mengedepankan kreativitas, penggunaan ide, pengetahuan dan teknologi untuk mengembangkan ekonomi, khususnya pada bidang industri kreatif. Intinya, perekonomian maju karena kreativitas, pengetahuan dan ide manusia yang dianggap sebagai aset.

Menindaklanjuti instruksi Presiden SBY untuk mendukung industri kreatif, Presiden Joko Widodo yang juga berlatar belakang sebagai pengusaha pun melakukan hal yang sama. Presiden Jokowi membentuk Badan Ekonomi Kreatif. Ini menunjukkan keseriusan untuk mengembangkan ekonomi kreatif di Indonesia. Karena itu, usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia makin berkembang.

Dalam ekonomi kreatif, sumber daya manusia yang optimal, memiliki pengetahuan, kemampuan serta ide kreatif diutamakan. Kalau seseorang memiliki ide yang unik, nggak biasa, tapi bisa diwujudkan dan memiliki nilai, inilah kunci utama terjadinya kegiatan produksi dan kondisi ekonomi pun bisa semakin maju.

Tujuan Ekonomi Kreatif

tujuan-ekonomi-kreatif
istockphoto.com

Sama halnya dengan konsep ekonomi yang lain, ekonomi kreatif juga memiliki tujuan. Di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat, karena kebutuhan tenaga kerja yang meningkat.
  2. Agar makin banyak masyarakat yang mampu hidup mandiri, memiliki usaha sendiri tanpa harus bekerja untuk orang atau perusahaan lain.
  3. Menambah jumlah perusahaan sehingga kompetisi yang sehat meningkat.
  4. Meningkatkan jumlah produksi, sehingga bisa meningkatkan domestik bruto.
  5. Membantu meningkatkan nilai ekspor barang ke luar negeri.
  6. Memperkuat branding produk lokal di negara sendiri, agar makin banyak masyarakat Indonesia yang makin banyak menggunakan dan bangga akan produk dalam negeri.
  7. Memperkuat branding produk lokal di luar negeri dan memperkuat nama negara di luar negeri.
  8. Mendorong generasi muda untuk semakin kreatif dan inovatif ke depannya.

Contoh Ekonomi Kreatif

Kamu bingung dengan apa saja yang termasuk ke dalam ekonomi kreatif? Jangan khawatir karena kamu bisa langsung cek penjelasan mengenai contoh-contoh lengkapnya di bawah ini!

  • Penerbitan, saat ini sudah banyak sekali penerbitan baik yang mayor maupun indie. Penerbitan menjadi salah satu bentuk ekonomi kreatif yang mewadahi karya para penulis untuk menerbitkan buku baik secara cetak maupun digital. Penerbitan harus menyesuaikan dengan kondisi pasar dan juga yang sedang trend saat ini. 
  • Aplikasi, hampir semua hal menggunakan aplikasi mulai dari aplikasi antar jemput, kirim paket, pesan makanan sampai dengan belanja online. Aplikasi masuk ke dalam ekonomi kreatif karena membutuhkan ide dan penyelesaian masalah yang harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh penggunanya. 
  • Seni pertunjukan, contoh ekonomi kreatif yang ketiganya ini cocok dalam hal hiburan. Seni pertunjukan selalu membutuhkan ide dan kreativitas untuk membuat sesuatu yang bisa dinikmati dan nggak membosankan. Apalagi banyak orang yang juga membutuhkan hiburan biar nggak penat menjalani aktivitasnya. 
  • Arsitektur, contoh keempat ini berkaitan dalam dunia arsitektur atau pembangunan. Mereka wajib membuat desain yang kreatif namun juga harus mempertimbangkan banyak aspek sehingga menghasilkan bangunan kokoh, estetik dan pengeluaran yang masih bisa dikontrol dengan baik. 
  • Televisi dan Radio, kedua hal ini memang erat banget dengan hal-hal kreatif seperti konsep, perpaduan warna, suara, naskah dan lainnya. Sehingga dibutuhkan cukup banyak kolaborasi dari beberapa tim untuk menghasilkan tayangan yang menarik. Hasilnya nanti juga beragam mulai dari animasi, video maupun suara saja. 
  • Fotografi, contoh berikutnya adalah dalam dunia fotografi memang nggak ada aturan khusus namun bagus enggaknya hasil jepretan juga cukup dipertimbangkan. Hal ini sesuai dengan konteks gelap terang dan juga proses pengambilan gambarnya. Belum lagi ditambah proses editing dan finishing karya fotonya. 
  • Kuliner, dalam dunia kuliner kita juga dituntut untuk menerapkan ekonomi kreatif terutama untuk membuat menu baru atau mengolah menu yang sudah ada menjadi inovasi baru. Sehingga bisa menghasilkan makanan yang enak dan cocok untuk lidah pelanggan. 
  • Fesyen, dunia fesyen memang sangat luas nggak hanya berputar pada baju saja melainkan sepatu, tas dan lainnya yang memang digunakan untuk menunjang fesyen. Tentu saja dalam dunia fesyen desain dan inovasi sangat berperan penting biar tetap kekinian dan nggak monoton untuk digunakan. 
  • Desain produk, ekonomi kreatif selanjutnya adalah dalam hal desain produk. Desain produk ini menuntut seseorang untuk bisa menuangkan pemikirannya menjadi bentuk yang setidaknya bisa dilihat sehingga orang-orang bisa mengerti maksudnya. 
  • Musik, musik termasuk dalam ekonomi kreatif karena melibatkan pemikiran dan inovasi dalam pembuatan semua konsep lengkapnya mulai dari lirik, lagu dan pemasaran. Meskipun kesannya abstrak namun nyatanya nggak semua orang memang bisa membuat musik. 
  • Dunia Iklan, untuk membantu pemasaran produk memang penting adanya iklan sehingga pembeli tahu apa yang dijual dan tertarik untuk membelinya. Menjual barang tanpa menambahkan iklan tentu saja sama bohongnya karean pembeli nggak bakalan tahu dengan apa yang sedang kita jual. 

Kiat Sukses Ekonomi Kreatif di Indonesia

tujuan-ekonomi-kreatif
istockphoto.com

Meskipun terlihat mudah namun dalam melaksanakan ekonomi kreatif di lapangan memang membutuhkan lika-liku panjang yang perlu dilalui. Untuk itu kamu harus paham kiat sukses ekonomi kreatif di Indonesia biar nggak salah langkah. Adapun beberapa kiat sukses yang perlu kamu lakukan untuk ekonomi kreatif ini bisa langsung cek semuanya di bawah ini!

1. Pahami Sistem Penjualan yang Tepat

Hal pertama yang penting dalam melakukan ekonomi kreatif ini adalah tentukan dulu sistem penjualan yang bakalan kamu lakukan. Sistemnya harus benar dan memang pas dengan kondisi keuangan bisnis yang kamu jalani. Nggak semua kondisi bisnis bisa disamakan sehingga bakalan mudah untuk menimbulkan kerugian. 

Contohnya jika keuangan bisnismu sedang minim dan sulit untuk menutup uang produksi maka cobalah untuk menggunakan sistem PO atau Pre Order. Maksudnya adalah mereka atau calon pembeli perlu menunggu beberapa waktu sembari memberikan uang muka. Nantinya kalau barang sudah jadi maka bisa melunasinya. 

Memberikan produk yang ready stock atau stok yang selalu ada juga bakalan membuatmu boncos apalagi jika memang penjualannya belum stabil. Jadi, kamu benar-benar harus menyesuaikannya dengan kondisi bisnis yang sebenarnya jangan memaksakan. 

2. Berikan Tampilan Visual yang Menarik

Hal kedua yang perlu kamu tahu dalam melakukan ekonomi kreatif adalah tonjolkan tampilan visual yang menarik. Dalam sebuah produk yang memang bisa disentuh maupun yang berupa jasa kita memang harus banget melapisinya dengan tampilan yang menarik entah dari sisi kemasan, isi maupun pemasarannya. 

Contohnya untuk makanan ringan cobalah menggunakan kemasan yang memang sedang trend saat ini entah tujuannya untuk lebih ramah lingkungan atau lainnya. Sesuaikan dulu dengan segmen pasar dan juga tujuan konsumennya. Jangan lupa untuk menggunakan logo yang khas dan mudah dikenali sehingga produkmu menjadi lebih ikonik. 

Lalu bagaimana dengan penjualan jasa atau hal yang nggak bisa disentuh langsung? Contohnya adalah musik kamu bisa menjual album yang dikemas secara eksklusif kemudian berikan beberapa bonus seperti kartu lirik maupun foto yang menarik di dalamnya. Dengan begitu hasilnya bakalan lebih ciamik untuk dinikmati. 

Kemasan menjadi hal penting dalam menjual produk dari ekonomi kreatif mengingat pembeli juga bakalan langsung fokus pada kemasan yang digunakan terlebih dahulu. 

3. Konsisten dan Tetap Inovatif

Hal ketiga yang perlu kamu pahami dalam menjalankan ekonomi kreatif ini adalah selalu konsisten dan tetaplah untuk inovatif. Ekonomi kreatif ini memang menuntut pelakunya untuk tetap konsisten karena nggak ada semua yang instan dan membutuhkan pembiasan diri untuk bisa mendapatkan apa yang dibutuhkannya. 

Dengan konsisten dan lebih memahami apa yang dibutuhkan oleh pembeli bakalan membantu kita menemukan produk yang memang diinginkan oleh pembelinya. Konsisten menuntut kita untuk bisa lebih peka dalam melakukan evaluasi dan juga pembaharuan mengenai produk yang sudah ada. Nggak hanya itu, dengan adanya inovasi juga membuatmu bisa lebih konsisten dalam bekerja. 

Nggak masalah jika harus berganti-ganti produk jualan karena memang nggak semua hal harus tetap sama asalkan memang tetap sesuai dengan apa yang kamu inginkan. Penjualan barang yang sesuai dengan minat pembeli akan mendatangkan keuntungan yang lebih banyak tentunya dibandingkan dengan yang kurang diminati. 


Baca Juga:

Kamu tertarik untuk menjadi pelaku ekonomi kreatif atau justru pengen menjadi investor untuk membantu pengembangannya? Keduanya jelas nggak masalah karena sama-sama menguntungkan untuk perekonomian Indonesia. Yuk, tentukan pilihanmu sekarang Blibli Friends, untuk masa depan bangsa yang lebih cemerlang!

Tag: