Ditulis Oleh:
Raya
7 Rahasia Nenek Merawat Batik Awet Hingga Puluhan Tahun
Pernahkan kamu melihat koleksi batik nenekmu yang tersimpan di lemari? Saat membuka lembar-lembar kain batik koleksi nenekmu, kamu pasti kagum. Batik bermotif klaksik milik nenek memang bikin mupeng. Hebatnya lagi, batik yang sudah berusia belasan bahkan puluhan tahun tersebut kondisinya masih bagus dan utuh seperti baru dibeli bulan lalu. Maka tak perlu heran, kalau batik dari nenek sering kali diwariskan turun-temurun.
Bagaimana cara nenek menjaga batiknya tetap bagus meskipun usianya sudah puluhan tahun? Ternyata nenek memiliki rahasia merawat batik yang tidak semua orang tahu. Penasaran? Ini dia resep perawatan batik agar awet bertahun-tahun versi nenek:
1. Cuci batik dengan tangan, bukan dengan mesin cuci
Zaman dulu, nenek selalu mencuci kain batiknya secara manual dengan tangan, bukan dengan mesin cuci. Memang waktu itu belum ada mesin cuci. Tapi bukan itu alasannya. Cara kerja mesin cuci yang memutar dan mengaduk pakaian bisa menyebabkan serat kain batik tertarik dan itu bisa membuat batik berkerut. Oh ya, mencucinya dengan dikucek ya, bukan menggunakan sikat. Menyikat kain batik juga bisa merusak serat kain dan menyebabkan warna cepat pudar.
2. Gunakan sabun berbahan alami khusus batik
Saat nenek muda, biasanya batik dicuci dengan biji lerak yang hanyut di sungai. Tapi sekarang zaman sudah berubah. Air sungai tidak lagi jernih dan sudah sulit mencari biji lerak. Tapi tak perlu khawatir, sekarang ini ada sabun khusus untuk batik dari bahan alami tumbuhan. Bila ingin mencuci batik, gunakan sabun khusus batik. Sabun ini membuat warna batik tak mudah pudar dan luntur. Kamu bisa membelinya di Blibli, tinggal klik, bayar, sabun cuci batikmu akan segera diantar untuk merawat semua koleksi batikmu.
3. Kucek seperlunya dan tak perlu memerasnya
Saat mencuci batik, kuceklah dengan lembut dan perlahan-lahan. Ketika dibilas, cukup celupkan dan angkat kain batik dari air beberapa kali. Tapi perlu dikucek ulang saat membilasnya. Setelah selesai mencuci, kain batik tak perlu diperas. Memeras kain batik bisa merusak serat dan membuat kain malah berkerut.
4. Batik cukup diangin-anginkan, hindari terkena sinar matahari langsung
Saat menjemur kain batik, letakkan di tempat teduh. Hindari menjemur di bawah terik matahari. Menjemur batik di bawah sinar matahari langsung bisa menyebabkan warna batik cepat pudar. Diangin-anginkan di tempat teduh sudah cukup, karena batik termasuk jenis kain yang cepat kering.
5. Lapisi dengan kain ketika menyetrikanya
Menyetrika kain batik perlu kiat khusus. Sebaiknya kamu tidak menyetrika kain batik secara langsung. Letakkan selembar kain tipis di atas batik, setelah permukaan batik tertutup kain, baru setrika kain tersebut. Cara ini menghindarkan batik dari panas berlebih yang bisa membuat warna batik lebih cepat pudar. Cara ini sudah digunakan nenek sejak masih menggunakan setrika jago berbahan bakar arang.
6. Hati-hati dengan pewangi dan parfum
Sudah menjadi kebiasaan zaman sekarang menyetrika dengan pelembut dan pewangi. Hal tersebut tidak pernah dilakukan nenek pada zaman dulu. Bila ingin tetap menggunakan pewangi, lapisi dulu kain batik dengan kertas tipis atau koran bekas. Bila terkena semprotan pewangi langsung, cairan pewangi bisa meninggalkan noda. Hal tersebut juga berlaku ketika menyemprotkan parfum. Hindari terkena kain batik langsung, karena juga bisa meninggalkan noda.
7. Simpan di tempat yang kering, bila perlu dibungkus
Menyimpan batik harus di lemari bersuhu kering, bukan lemari yang lembap. Agar Kelembapan terjaga, kamu bisa menyimpan kain batik di dalam plastik transparan yang biasa digunakan sebagai packing baju baru. Cara ini bisa membuat batik terbebas dari ngengat dan pastinya membuatnya berumur lebih panjang.
Tujuh cara di atas dijamin akan membuat kain batik milikmu lebih awet dan tahan lama seperti batik nenek. Jadi, rawat dengan cara yang benar ya, agar batikmu juga bisa diwariskan sampai ke anak cucu.
Ditulis Oleh:
Raya
Crafts and cultures enthusiast who lives in Kota Gede, DIY. I love to travel around Indonesia because this country is more adventurous, unique, and interesting than any other. When I stay in the city, I usually going to a spa, jogging in the city park, and of course, gathering with my friends.