me

Tips Mengajarkan Puasa : Dapat Dimulai dari Usia si Kecil 5 tahun! 

Apr 21, 2022.By Blibli Friends
Bagikan

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang dinanti untuk melibatkan si Kecil ikutan berpuasa. Puasa mengajarkan si Kecil untuk belajar menahan diri untuk tidak makan dan tidak minum dari adzan subuh hingga waktu berbuka. Tahukah Bubu bahwa kemampuan anak untuk menahan diri ini dikenal dengan kemampuan delay of gratification yang ternyata dapat dikembangkan dari usia 5 tahun? (Twito, 2019). Namun, kemampuan untuk menahan diri tidak bisa langsung datang begitu saja ya. Oleh karena itu, Bubu perlu mengajarkan dan memperkenalkannya terlebih dahulu kepada si Kecil sambil menanamkan nilai-nilai berpuasa. 

Berikut tips mengajarkan puasa untuk si Kecil yang berusia 5 hingga 10 tahun di rumah: 

1. Buatkan jadwal dan jam berpuasa yang dapat dilihat bersama 

Bubu bersama dengan si Kecil membuat jadwal bersama untuk berpuasa selama bulan Ramadhan ini. Siapkan kalendar harian yang dapat diamati oleh si Kecil atau menggunakan mainan yang menunjukkan waktu. Meski ketika berpuasa dimulai dari jam sahur hingga beduk Maghrib, tetapi Bubu dapat memutuskan terlebih dahulu si Kecil akan mulai dari mana. Misalnya membuat target si Kecil bangun untuk sahur dan berbuka pada pukul 10.00 atau bisa juga dimulai si Kecil berpuasa dari makan siang hingga Maghrib.  

2. Libatkan si Kecil untuk merencanakan menu sahur atau menu berbuka puasa 

Bubu dan si Kecil dapat menentukan makanan atau minuman apa yang akan dikonsumsi. Hal ini diharapkan dapat membangun semangat si Kecil untuk berpuasa. Namun perlu diingat ya Bubu bahwa makanan dan minuman berserat akan lebih banyak membantu si Kecil menahan diri untuk makan dan minum lho! Jadi Bubu dapat memilih menu yang berbasis buah-buahan, agar-agar, dan makanan yang kaya karbohidrat kompleks.  

3. Ajak si Kecil membangun strategi untuk menjalankan puasa

 

Mulai dari usia 5 tahun, Bubu dapat ajarkan strategi berpuasa kepada si Kecil misalnya membuat jadwal kegiatan harian. Tentukan kapan harus bangun pagi untuk sahur, kapan waktu dapat aktif berkegiatan, dan kapan waktu untuk beristirahat. Bubu perlu juga menjelaskan pentingnya kegiatan harian ini karena si Kecil dapat menghemat energinya untuk bisa menahan diri hingga waktu berbuka. 

4. Diskusikan hal-hal apa saja yang menghambat proses berpuasa 

Setiap orang memiliki kemampuan belajar yang berbeda-beda dalam menjalani sebuah kegiatan. Ketika si Kecil gagal memenuhi target berpuasa yang telah disepakati, maka hal-hal yang menyebabkan si Kecil gagal pun perlu menjadi bahan untuk didiskusikan bersama. Dengan begitu, si Kecil akan belajar dari proses ini. Misalnya si Kecil jadi lebih haus ketika ia terlalu lelah bermain, maka Bubu dapat menjelaskan bahwa permainan yang dapat dimainkan selama berpuasa adalah kegiatan yang lebih sering duduk seperti menggambar, mewarnai, atau membangun balok. 

5. Berikan apresiasi pada setiap kemajuan yang dilakukan si Kecil 

Berikan pujian terhadap hal-hal kecil yang telah dilakukan misalnya tidak marah-marah ketika berpuasa, memuji si Kecil ketika menghabiskan menu berbuka, atau pelukan hangat saat si Kecil dapat bangun sahur.  

Selamat menjalankan tips mengajarkan puasa untuk si Kecil ! 

Oleh: Carmelia Riyadhni, S. Psi 

Sumber:

The Motivational Aspect of Children’s Delayed Gratification: Values and Decision Making in Middle Childhood

Jazariyah, E. R., Riani, E., Rumara, P. A. C., & Annisa, T. N. (2021). Strategi Pengenalan Konsep Berpuasa Ramadhan pada Anak Usia Dini. AL-TARBIYAH: Jurnal Pendidikan (The Educational Journal), 31(2) 

 

Tag:

Artikel Kategori Terkait

Artikel Tag Terkait

Artikel Penulis Terkait

Lihat Artikel Lainnya