me

Mengingat Teori Tekanan Air pada Peristiwa KRI Nanggala–402 

Apr 27, 2021.By Blibli Friends
Bagikan

pexels.com

Tekanan Air – Tahun 2021 ini kayaknya jadi tahun yang penuh cobaan buat negara kita, Blibli Friends. Pandemi Corona masih belum tuntas, sudah disusul dengan tragedi yang muncul setiap bulan. Yang barusan banget terjadi adalah tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala – 402. Kapal selam perang yang kabarnya sudah ada sejak Perang Dunia ke-II ini tenggelam hingga kedalaman 800 meter dan membawa serta 53 personel TNI di dalamnya. 

Proses pengangkatan bangkai kapal selam juga kayaknya bakal sulit banget. Apalagi, memperhitungkan tekanan air yang besar banget dan berpotensi bikin kapal selam jadi makin remuk kalau nggak hati-hati. Omong-omong soal tekanan air, ini nih hal-hal menarik yang perlu Blibli Friends tahu.


Baca juga: Fakta Palung Mariana, Dasar Laut Paling Dalam

Apa Itu Teori Tekanan Air

Percaya nggak percaya, air ternyata juga terpengaruh oleh gaya gravitasi, lho. Gaya gravitasi yang menarik semua benda di muka bumi ini juga bisa mengakibatkan air memberikan tekanan tertentu ke arah bawah. Itulah yang disebut dengan tekanan air atau tekanan hidrostatis. Tekanan ini ditentukan dari seberapa besar volume air yang memisahkan antara tubuh kita dengan permukaan air. Makin dalam kamu menyelam, maka makin besar pula tekanan air yang tubuhmu terima. 

Blibli Friends mungkin memang nggak akan merasakan tekanan air ini saat kamu lagi berenang di waterpark. Tapi, coba deh kamu menyelam agak dalam sedikit. Misalnya, di dalam kolam berkedalaman 5 meter. Pastinya tubuhmu bakal tunjukkan gejala tertentu, seperti telinga berdenging. Itu dikarenakan organ tubuhmu menerima tekanan air tersebut. Kalau kamu nekat menyelam ke dalam lautan tanpa alat bantu apapun, daya gravitasi dan tekanan air bisa menghancurkan tubuhmu!

Makanya, nggak heran kalau penyelam harus dilengkapi dengan alat-alat tertentu supaya survive di kedalaman air tertentu. So far, manusia cuma bisa menyelam (dengan alat bantu) hingga kedalaman 300 meter saja. Lebih dari itu, hanya bisa dicapai dengan kapal selam atau kendaraan ekspedisi laut dalam saja. 

Hukum Pascal pada Tekanan Air

Ngomong soal tekanan air pastilah nggak lengkap tanpa obrolan tentang hukum Pascal. Coba deh ingat-ingat pelajaran IPA di bangku sekolah, pastinya kamu paling nggak tahu apa yang disebut dengan hukum Pascal, kan? Hukum Pascal adalah hukum fisika yang menyatakan tentang hukum tekanan air. Bunyinya kurang lebih:

“Tekanan yang diberikan pada zat cair di dalam ruang tertutup akan diteruskan oleh zat cair itu ke segala arah dengan sama besar”. 

Buat mengaplikasikan hukum Pascal ini, kamu perlu pakai rumus: 

P = F/A 

Artinya, tekanan dari zat cair yang masuk akan dikeluarkan dengan jumlah yang sama besarnya. Hukum Pascal ini berlaku buat banyak banget peralatan berat di sekitar kita, lho. Mulai dari alat konstruksi hidrolik hingga kapal laut dan pastinya kapal selam.  Yang paling sederhana, hukum Pascal ini banyak diterapkan di dalam sistem pengereman mobil, lho. Keren, kan? 

Prinsip Penerapan Teori Tekanan Air pada Kapal Selam

Gratis Badan Air Dan Kapal Pesiar Putih Foto Stok
pexels.com

Nah, Blibli Friends sudah tahu kan kalau ternyata konstruksi dan fungsi kapal selam tuh ternyata mengikuti teori tekanan air. Lebih tepatnya, kapal selam pakai perpaduan hukum Pascal dan hukum Archimedes. Hukum Archimedes menjelaskan prinsip kapal selam yang bisa mengapung di kedalaman air dan bisa menahan tekanan air. Sedangkan, komponen-komponen hidrolik di dalam kapal selam itu pakai hukum Pascal. 

Body kapal yang terbuat dari material baja juga berfungsi buat menahan tekanan agar kapal selam nggak ringsek saat menahan tekanan air. Tapi ingat, Blibli Friends. Kapal selam memang bisa menjangkau kedalaman air dan menahan tekanan air yang besar banget. Tapi, tiap kapal selam punya kapasitas maksimal buat menahan tekanan. KRI Nanggala – 402 misalnya, bisa bertahan di dalam air dengan kedalaman 400 meter. Kalau kedalaman air itu ternyata melampaui kemampuan kapal selam bisa bikin kapal jadi hancur remuk. Kalau kapal selam saja bisa dibikin remuk oleh tekanan air, bayangin apa yang bakal terjadi pada tubuh kita, Blibli Friends.

Hewan-hewan yang Dapat Menyelam Menghadapi Tekanan Air

Seperti yang kamu tahu sebelumnya, tekanan air laut bakal makin bertambah seiring dengan bertambahnya kedalaman yang ditempuh. Mengutip hasil penelitian dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), tekanan air laut bakal bertambah sebanyak 1 atm setiap kali kamu menyelam hingga kedalaman 10 meter ke bawah laut. 1 atm paling nggak punya berat setara dengan 10332.27 kg/m2. Sebelumnya, umat manusia memang pernah menjajal buat menyelami kedalaman laut. 

Rekor terbaru dipegang oleh William Trubridge, itu pun ia cuma berhasil menyelam bebas hingga kedalaman 124 meter. Ada juga sih seorang penyelam bernama Herbert Nitsch yang berhasil menyelam hingga kedalaman 253 meter. Itu pun, dia harus menderita dekompresi dan harus jalani terapi selama berbulan-bulan. So far, manusia cuma bisa bertahan di kedalaman dengan tekanan air sebesar 3 hingga 4 atm saja. 

Manusia memang nggak bisa menjangkau laut yang terdalam. Tapi, lain halnya dengan hewan-hewan laut. Tekanan yang besar banget ternyata nggak ngaruh buat hewan-hewan laut ini. Mereka juga biasanya punya penampilan yang unik dan beda banget dengan ikan atau mamalia laut yang selama ini kita kenal. Nggak heran deh kalau hewan-hewan ini sering banget dijuluki monster laut. Yuk, kenalan dengan mereka:

  1.  Viperfish

Viperfish atau yang punya julukan ilmiah Chauliodus species adalah ikan perairan dalam yang punya penampilan unik banget. Ikan ini punya rahang yang lebar dengan gigi taring yang besar dan panjang-panjang. Ikan ini dapat julukan ‘viper’, soalnya bentuk tubuhnya yang memanjang dan mirip banget dengan ular. Ukuran tubuh ikan ini bisa mencapai hingga 60 sentimeter. Ikan ini biasanya ditemukan berkeliaran di kedalaman laut 400 meter. 

Selain punya bentuk rahang yang gahar, ikan ini juga punya leher yang fleksibel banget, lho. Beda banget kan dengan ikan-ikan bertulang belakang. Karena lehernya yang fleksibel itu, dia jadi lebih gampang buat memangsa krustasea atau hewan bercangkang, cumi-cumi, dan ikan-ikan yang berukuran kecil. 

2. Stoplight Loosejaw

Kalau kamu, somehow, punya kesempatan buat menyelam di dalam kapal selam, bisa ketemu ikan unik ini. Stoplight loosejaw adalah ikan perairan dalam yang banyak ditemukan di kedalaman air laut sedalam 500 meter. Ikan ini punya fisik yang unik. Dia punya ukuran rahang yang lebar dan besar banget. 

Selain itu, ikan ini juga punya gigi-gigi taring yang tajam. Kamu jadi berasa melihat monster yang ada di dalam mimpi burukmu, deh. Ikan ini biasa memangsa ikan-ikan atau udang kecil. Keunikan lainnya, ikan ini bisa menghasilkan bioluminescence berwarna merah dari tubuhnya. 

3. Football Fish

Football Fish punya penampilan yang mirip banget dengan jenis angler fish. Soalnya, ikan ini memang masuk ke dalam spesies angler fish. Sama seperti angler fish pada umumnya, football fish jadi salah satu penghuni perairan laut dalam yang nggak terjamah manusia. Ikan ini dapat namanya dari bentuk tubuhnya yang memang besar membulat seperti bola sepak. 

Sama seperti angler fish, ikan dengan penampilan yang menyeramkan ini punya antena yang memanjang dengan lampu kecil di ujungnya. Dia memangsa ikan-ikan kecil, udang-udangan dan siput laut. 


Baca juga: Ini Dia 5 Kapal Selam Buatan Indonesia

Nah, itulah beberapa informasi menarik seputar tekanan air dan siapa saja yang bisa hidup di laut terdalam. Semoga informasi ini bermanfaat buat kamu, ya. Oh ya, buat kamu yang ingin menjajal sendiri berpetualang di bawah laut, jangan lupa buat beli alat perlengkapan menyelam di Blibli, ya. Ada banyak banget lho merek alat menyelam berkualitas yang bisa kamu beli. Blibli Friends juga bisa manfaatkan promo dan diskon yang ditawarkan. 

Yuk Lengkapi Perlengkapan Menyelammu Hanya di Sini!

Tag: