me

Membentuk Kebiasaan Makan yang Baik Saat MPASI

Feb 24, 2022.By Blibli Friends
Bagikan

Masa si Kecil mulai belajar makan makanan padat bisa menjadi salah satu tahap yang paling menantang. Apakah Bubu dan Pak Suami juga mengalaminya? Beberapa keluhan yang suka dilontarkan orang tua:

“Duh anakku kalau nggak GTM (gerakan tutup mulut), sukanya ngemut sampai lamaaa banget!”

“Anakku makannya nggak mau duduk, baru lahap kalau sambil nonton/jalan-jalan”

“Maunya makan menu yang itu-itu aja”

“Makanannya dibuat main dipegang-pegang, bukannya dimakan”

 

Lalu apa yang dapat Bubu dan Pak Suami lakukan untuk membentuk kebiasaan makan yang baik saat MPASI? Yuk, simak beberapa tipsnya!

1. Perhatikan sinyal lapar dan kenyang dari si Kecil

Makan adalah kebutuhan biologis manusia, termasuk si Kecil. Percayalah bahwa si Kecil tidak akan membiarkan dirinya kelaparan dan mampu memberitahu Bubu kapan dirinya lapar dan kenyang, bahkan sejak bayi. Sinyal saat lapar antara lain mengemut tangan, mencoba meraih sendok/makanan, menunjuk makanan, terlihat semangat ketika makanan dihidangkan, dan bilang minta makan bagi yang sudah bisa bicara. Sinyal saat kenyang antara lain mengatupkan bibir, menoleh ke arah lain, gerakan mengunyah melambat/berhenti, mengamati hal lain, serta menggelengkan kepala dan bilang tidak mau/sudah saat ditawarkan makanan.

 

2. Buat suasana makan yang menyenangkan

Bubu dan Pak Suami perlu memerhatikan bukan saja apa yang dimakan si Kecil, tetapi juga bagaimana proses makan itu berlangsung. Kekurangan gizi dapat disebabkan karena si Kecil menolak makan, sebagai dampak dari suasana makan yang tidak menyenangkan. Hindari memaksa si Kecil tetap makan saat ia sudah menunjukkan sinyal kenyang, menyuapi dengan cepat (masih mengunyah sudah disuapi lagi), atau memarahinya saat belum mau makan. Tahan diri untuk tidak mengucapkan kata-kata seperti, “Kalau masih nggak mau makan, nggak boleh main ya nanti!” atau “Duh kenapa sih nakal banget makanannya disembur gitu, Bubu tuh udah repot-repot masakin!” Bila si Kecil melihat waktu makan sebagai hal yang tidak menyenangkan, bisa membuat si Kecil sulit makan. 

 

3. Terapkan aturan jadwal makan dan perilaku makan

Penerapan jadwal makan penting dilakukan agar si Kecil merasakan sensasi lapar secara berkala dan memperbesar kemungkinan untuk mau makan. Aturan 2-30-2 kini populer untuk membantu orang tua memahami aturan jadwal makan: tidak memberi anak ASI/susu/cemilan di 2 jam sebelum jam makan si Kecil, batasi waktu makan maksimal 30 menit, dan tidak memberi si Kecil ASI/susu/cemilan dalam kurun waktu 2 jam setelah makan. Bila si Kecil belum mau makan, hargai itu dan tawarkan lagi di jam makan berikutnya. Untuk membangun kebiasaan makan yang baik, sebisa mungkin saat makan tidak sambil nonton atau jalan-jalan.  Bila si Kecil hanya mau makan di situasi tersebut, yuk coba amati lagi apakah Bubu sudah menerapkan aturan jadwal makan dengan konsisten. Semangat!

 

4. Beri kesempatan si Kecil eksplorasi dan mengenali makanan

Makan merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai indra anak: penglihatan, peraba, penciuman, juga pengecapan. Ada kalanya si Kecil belum langsung mau makan tetapi ingin mengenali dulu bentuk, tekstur, bau, dan rasanya. Saat si Kecil menolak makanan tertentu, jangan berkecil hati atau langsung menganggap si Kecil tidak suka ya Bubu, karena anak bisa butuh waktu 10-15x paparan sebelum akhirnya mau coba dan suka! Di awal mungkin hanya melihat, memegang dan meremas, makan satu gigitan, perlahan semakin banyak deh! Tetap berikan variasi makanan dan beri kesempatan anak eksplorasi lebih dulu, serta buat penyajian yang menarik supaya anak semakin semangat makannya. Bubu juga bisa mencoba menggunakan baby feeding set yang lucu-lucu untuk menarik perhatian anak.

Right Start Roadster Lets Go Candy Highchair 4-in-1

Sebagai orang tua, hal yang bisa Bubu dan Pak Suami kontrol adalah makanan apa yang disediakan dan kapan menyajikannya, namun kendali kapan mau makan dan seberapa banyak yang dimakan ada pada diri si Kecil. Semoga dengan menerapkan tips-tips di atas bisa membantu Bubu dan Pak Suami membangun kebiasaan makan yang baik untuk mendukung tumbuh kembang si Kecil ya. Selamat mencoba!

 

Oleh: Orissa Anggita Rinjani, M.Psi, Psi

           Expert Partner Sahabat Ibu Pintar

 

Referensi:

United Nations Children’s Fund (UNICEF). Responsive Feeding: Supporting Families for Nurturing Care.

Harbron, J., Booley, S., Najaar B., & Day, C.E. 2013. Responsive feeding: establishing healthy eating behaviour early on in life. Paediatric Food-Based Dietary Guidelines for South Africa.

Tag: