Apa sih alasan sneakers bisa sepopuler ini? Semenjak kapan? Buat kamu yang penasaran dengan asal usul dan latar belakang sepatu sneakers, kamu beruntung! Apalagi bentar lagi akan ada Jakarta Sneakers Day yang akan berlangsung 27-28 Januari 2017, jadi upgrade pengetahuan dulu!
Kali ini, Blibli Friends memiliki kesempatan berbincang-bincang dengan Welliam Lau, Brand Communications and Sport Marketing Manager dari adidas untuk berbicara tentang beberapa pengetahuan 101 seputar sneakers!
Yuk, kita lihat apa katanya!
1. Berawal dari sepatu sol karet
Via W. H. Thomas and Son
Pada abad ke-18, sepatu sol karet yang disebut plimsoll sangat marak di masyarakat.
Karena sol tebal dan kanvas tinggi, sepatu ini wajib banget dipakai ketika di pantai. Sayangnya, sol karet itu nggak tahan lama. Sepatu plimsolls juga nggak banget karena selalu berisik ketika digunakan.
Oh, ya. Sepatu zaman dulu ini nggak bisa dibedain mana sepatu kanan dan mana sepatu kiri, loh. Keduanya sama saja! Akhirnya, malah membuat kaki penggunanya nggak nyaman.
Tapi, beda inovasinya dengan adidas yang memulai terobosannya dengan membuat sepatu atlet pada tahun 1920. Menurut Welliam, popularitas adidas meroket di tahun 1930 ketika Jesse Owens, olimpiad track and field berhasil memenangkan 4 medali emas menggunakan Adidas!
2. ‘Penyelinap’ yang dirancang khusus
Masih pada abad yang sama, banyak bermunculan sepatu-sepatu bersol karet yang lebih oke.
Sudah nggak ada bunyi berisik lagi ketika digunakan. Saking lembutnya bunyi yang didentumkan sepatu ini, orang-orang jadi menamainya sneakers. Kata sneakers berasal dari kata sneak dalam bahasa Inggris yang berarti ‘menyelinap’.
Nggak diragukan lagi, hingga sekarang sneakers bukan hanya sekadar sepatu saja. Dibalik pembuatannya juga bukan sembarangan menjahit dan menggabungkan saja.
“Kalau Adidas sendiri dirajut dengan teknologi Primeknit (bantalan nyaman dan adaptif) milik Adidas. Bahan yang digunakan pun melalui proses seleksi dan pertimbangan yang ketat. Bukan hanya demi kualitas, namun juga demi keberlangsungan ekosistem di alam.”, kata Welliam.
Bahan-bahan yang dipakai ternyata ramah lingkungan, karena sifatnya yang berkelanjutan. Yang paling umum digunakan adalah karet daur ulang, polyester daur ulang, katun organik, serat bubur kayu tencel, dan ‘better cotton’.
3. Sneakers digemari para atlet
Via Ssneaked
Sekitar tahun 1930-an, dunia sedang ramai dengan kegiatan internasional, salah satunya olimpiade. Hal ini membuat para pencipta sepatu, seperti Adi Dassler yang membuat sepatu olahraga semenjak 1920, fokus ke arah sana.
Menurut Welliam, popularitas Adidas meroket di tahun 1930 ketika Jesse Owens, olimpiad track and field berhasil memenangkan 4 medali emas menggunakan adidas!
Setelah keberhasilan dengan Owens, adidas meluncurkan sepatu Superstars untuk dipakai pemain basket ternama seperti Kareem Abdul-Jabbar (pemain dengan skor tertinggi sepanjang masa)!
4. Sepatu khusus untuk berbagai keperluan khusus
Via Crafthub
Sebenarnya, kata sneakers itu cukup luas maknanya. Kalau menurut Welliam, sepatu olahraga dan jalan-jalan itu (sama-sama tipe sneakers) perlu dibedakan.
Setelah populer dari dunia olahraga, “sepatu sneakers seperti adidas pun melebarkan sayap populernya sampai ke dunia hip-hop. Artis seperti Run DMC bahkan sampai membuat lagu “My adidas”,” ujar Welliam.
“Berkat desain shelltoe yang ikonik, adidas terkenal juga di kalangan skaters! Bahkan, disebut-sebut sebagai sneakers yang berhasil memadukan fungsi dan gaya”, tambahnya.
adidas sendiri merupakan brand Open Source. Artinya, mereka nggak hanya membuat sepatu sendiri, namun juga mengundang atlet, pelanggan, dan mitra untuk berinovasi.
Oleh karena itu, figur seperti Pharell William, Lionel Messi, dan Kanye West bukan hanya sebagai brand ambassador, tapi juga orang yang turut berperan dalam kreasi adidas!
5. Apa sih maksudnya sepatu berteknologi?
Via Business Insider
Setiap bidang olah raga itu harus punya sepatu khusus. Jangan sampai sepatu bola dipakai untuk main basket, Friends. Lapangannya saja udah beda!
Untuk jalan-jalan santai, kalian bisa gunakan adidas Originals. Jangan ketukar juga, nanti kaki malah sakit! Untuk olahraga, Adidas punya sepatu performance berteknologi mutakhir yang dirancang sesuai bidang olahraganya.
Nah, contohnya itu kayak sepatu Adidas yang mengandalkan teknologi BOOST. Mungkin kalian familiar dengan istilah ULTRA BOOST, PURE BOOST, atau ENERGY BOOST?
“BOOST merupakan bantalan pengembalian energi tertinggi dalam industry sepatu. Ultra BOOST sendiri memiliki 20% lebih banyak bantalan tersebut. Kamu bisa berlari secara konsisten hingga ratusan kilometer dalam kondisi apapun,” ujar Welliam.
6. Canggih sejak tahun 1984 hingga sekarang
Via Sneaker News
Nah, ini yang mesti kalian tahu. Sejak tahun 1984, Adidas sudah megembangkan teknologi chip komputer pada sepatu buatannya. Sepatu yang dipasangkan teknologi canggih itu diberi nama Micropacer.
Dulu, Micropacer sengaja dibuat untuk membantu para atlet berlatih. Sekarang, berkat dihidupkannya kembali sepatu tahun 1984 ini, semua orang bisa nge-track laju lari mereka melalui ponsel pintar secara bebas!
Di tahun 2016 lalu, YEEZY BOOST dan NMD adalah koleksi adidas Originals yang paling populer. Di tahun ini, strategi Open Source yang melibatkan fans, pelanggan, dan mitra juga akan ditetapkan untuk memberikan berbagai kejutan inovasi baru. “Ditunggu ya!” kata Welliam.
Buat kamu yang sedang mencari sepatu adidas asli, sebaiknya kunjungi toko resmi seperti Blibli.com ya! Berbagai promo, cicilan 0%, dan fitur multi payment bisa kamu dapatkan. Tinggal buka aplikasi dan pilih sepatu yang kamu butuhkan! Selamat belanja! Tunggu bincang-bincang selanjutnya ya!
Sampai jumpa di Jakarta Sneakers Day, Friends!
Rio
Latest posts by Rio (see all)
- Biar Tetap Bugar Saat Puasa, Ini 5 Rekomendasi Olahraga yang Bisa Kamu Lakukan! - April 9, 2021
- Alesan Gak Napa Ikutan Komunitas MoGe - April 5, 2021
- Poles Mobil Biar Keliatan Mengkilap Kayak Baru - March 30, 2021