me

Kenali Gejala Happy Hypoxia yang Tak Terlihat

Sep 05, 2020.By Blibli Friends
Bagikan

Pandemi COVID-19 masih berlangsung hingga sekarang. Baru-baru ini, ramai diperbincangkan tentang happy hypoxia. Hal ini menjadi hal yang cukup meresahkan karena gejalanya yang tak terlihat, tetapi berisiko pada kematian. Hal ini terlihat dari sejumlah kasus pada pasien COVID-19 yang masuk dalam kategori orang tanpa gejala atau biasa disingkat OTG.

Nah, apakah yang arti happy hypoxia yang dimaksud? Yuk simak penjelasan beserta gejalanya di bawah ini.

BACA JUGA: MERK VITAMIN C YANG BAGUS UNTUK DAYA TAHAN TUBUH

_________________

Apa Itu Hypoxia dan Happy Hypoxia?

Seperti dilansir dari WebMD, hypoxia adalah kondisi di mana tubuh kekurangan oksigen. Jadi, saat tidak ada cukup oksigen di dalam tubuh, maka kita bisa mengalami hypoxemia atau hypoxia. Sementara, disebut happy hypoxia karena orang yang sedang mengalaminya tidak merasakan gejala sama sekali. Jadi, orang tersebut happy-happy saja karena terasa seakan tubuhnya sehat.

Namun, hypoxia bisa berbahaya, karena dapat menyebabkan pasien tiba-tiba sesak napas. Risiko yang terbesar untuk pasien jika tidak ditangani bisa menyebabkan kematian. Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh dokter spesialis paru Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Erlina Burhan.

Virus COVID-19 Membuat Otak Tidak Bisa Mengenali Gejala

Pada sebuah diskusi virtual hari Jumat, 4 September 2020, Erlina menjelaskan bahwa ketika seseorang kekurangan oksigen, maka otak segera memerintahkan tubuh agar mengambil sebanyak-banyaknya oksigen, dengan cara bernapas lebih cepat. Inilah sebabnya, sesudah melakukan aktivitas olahraga atau kegiatan berat, napas seseorang jadi tersengal-sengal.

Nah, pada orang yang mengalami happy hypoxia, hal tersebut tidak terjadi. Hal ini disebabkan karena terhambatnya sinyal tubuh menuju otak, yang semestinya memberitahu bahwa terjadi kekurangan oksigen. Biasanya, menurut Erlina, ini terjadi karena inflamasi akibat infeksi virus Covid. Jadi, sinyal kekurangan oksigen tidak bisa sampai ke otak.

Saat darahnya diperiksa, baru terlihat jika kadar oksigennya rendah. Namun, dia tidak mengalami sesak napas maupun tersengal-sengal. Akan tetapi, ini yang berbahaya karena pasien bisa mulai kehilangan kesadaran dalam waktu dekat. Maka dari itu, siapapun yang merasa mengalami gejala seperti demam, batuk dan juga pusing, bisa langsung menghubungi fasilitas kesehatan yang terdekat.

Terutama, apabila gejala dirasa bertambah berat, meskipun belum sesak napas maka segera kunjungi rumah sakit. Nanti pasien akan mendapat pemeriksaan saturasi oksigen serta foto thorax untuk mengetahui apakah terjadi kekurangan oksigen ataukah tidak.

Cara Mengetahui Apakah Kamu Mengalami Happy Hypoxia

Lalu bagaimana cara mengetahui apakah kamu mengalami happy hypoxia atau tidak? Beberapa gejala yang timbul adalah napas dan detak jantung yang cukup cepat. Jika penurunan kadar oksigen sudah cukup parah, penderita mungkin mengalami kesulitan berkomunikasi dan hilang kesadaran. Pastinya jangan sampai menunggu semua hal itu terjadi, bukan? Untungnya, saat ini sudah ada alat yang bisa mendeteksi penurunan kadar oksigen dalam tubuh.

Ya, tanpa harus pergi ke rumah sakit atau fasilitas layanan kesehatan kamu bisa melakukan pengecekan mandiri dengan oximeter. Oximeter pada dasarnya merupakan sebuah alat untuk mengukur denyut nadi serta kadar oksigen. Cara menggunakannya dengan menjepitkan alat ini di salah satu jari tangan seperti telunjuk. Nanti, LED display-nya akan menunjukkan rate denyut nadi serta kadar oksigen dalam tubuhmu.

_________________

BACA JUGA: FAKTA MASKER KAIN YANG BOLEH DIGUNAKAN ORANG SEHAT

Maka dari itu, terutama buat kamu yang bertempat tinggal agak jauh dari pusat layanan kesehatan atau rumah sakit, kamu nggak perlu khawatir jika ada oximeter di rumah. Kapan pun ada anggota keluarga di rumah yang merasakan gejala seperti demam, batuk atau pusing, maka bisa langsung dicek dengan menggunakan pulse oximeter. Tak hanya itu, jika kamu atau anggota keluarga yang lain baru saja pulang dari bepergian, baik di dalam maupun luar negeri, akan lebih baik juga memeriksa kadar oksigen dengan oximeter ini.

 

Tindakan pencegahan dengan deteksi dini sangat disarankan agar dapat mengurangi risiko penyebaran virus Covid-19. Kemungkinan untuk sembuh juga jadi jauh lebih tinggi, kan? Nah, maka dari itu tetap ikuti protokol kesehatan yang berlaku jika ingin menghindari gejala happy hypoxia ini. Terapkan physical distancing, gunakan masker jika sedang dalam keadaan tidak sehat, gunakan masker kain jika dalam keadaan sehat, dan selalu sedia pulse oximeter sebagai tindakan berjaga-jaga. Stay safe ya, Blibli Friends!

DAPATKAN PULSE OXIMETER BERKUALITAS DI SINI!

Tag: