me

Cara Setting Kamera Canon 600D Untuk Pemula, Yuk Cek!

Jan 21, 2022.By Jarvis
Bagikan

Image Source: blog.bantenkamera.com

Cara Setting Kamera Canon 600D – Canon Seri 600D ini memang lumayan favorit sih. Banyak yang mengincar kamera ini karena pengoperasiannya gampang dipahami. Harga jualnya juga nggak terlalu tinggi. Tapi, karena seri 600D berhenti diproduksi pada 2012 lalu, mungkin kamu bakal susah cari produk baru dari seri kamera ini.

Cara setting kamera Canon 600D sama seperti pengaturan kamera lainnya. Hal yang harus kamu pelajari adalah dasar-dasar pengaturan kamera, khususnya soal eksposur. Soalnya kualitas gambar kamu bakal ditentukan oleh cara kamu mengatur kamera. Oke, lanjut ke topik berikutnya. Ini dia, dasar-dasar pengaturan kamera yang wajib pemula pahami saat ingin memotret.

Baca Juga: 8 Rekomendasi Kamera Mirrorless untuk Pemula

_____________________________________________

Dasar-dasar Pengaturan Kamera

Kamera Canon EOS 600D Kit 18-55mm IS

Dasar-dasar pengaturan kamera di DSLR biasanya berkaitan dengan eksposur seperti ISO, Aperture, shutter speed. Selain ketiga hal itu, ada yang namanya white balance serta beberapa mode pengambilan gambar. Karena ini informasi dasar, kamu harus bisa paham di luar kepala ya.

  1. ISO

Dalam pengaturan eksposur, ISO ini biasanya yang paling terakhir diatur karena fungsinya untuk menyesuaikan pencahayaan sekitar. Kalau sudah diusahakan pun nggak berhasil naik cahayanya, baru deh ISO dipakai. Jadi, ISO itu apa? Gampangnya ISO itu cahaya tambahan yang bisa dimunculkan oleh kamera. Jadi cahayanya dari kamera bukan dari lingkungan.

Ukuran ISO itu biasanya mulai dari 100 sampai 6400. Semakin tinggi angka ISO semakin terang gambar yang dihasilkan. Tapi kebanyakan ISO tinggi itu nggak bagus buat gambar. Hasil gambarnya jadi banyak noise atau bintik-bintik kecil gitu. Itu karena cahayanya kurang dan dipaksa pakai cahaya buatan, hasilnya pasti nggak maksimal. Warnanya jadi nggak akurat juga.

ISO rendah di rentang 100 – 200 bisa kamu pakai saat cahaya matahari bisa bersinar bebas dan nggak tertutup mendung. Angka 100 – 200 itu angka terendah, jadi kamu harus pakai salah satu dari dua itu.

ISO tinggi bisa kamu pakai saat lingkungannya kurang cahaya, contohnya saat malam hari. Tapi kamu harus memastikan gambarnya nggak “kotor” biar enak diliat. ISO tinggi juga bisa kamu pake untuk membidik milky way. Biasanya ini efektif sih. Gambarnya bisa agak detail gitu.

  1. Aperture

Aperture itu bukaan lensa kamera. Banyak yang menganalogikan cara kerja aperture itu sama kayak cara kerja pupil mata. Tapi penjelasan ini mungkin agak sulit dipahami karena kamu nggak mungkin ngeliat pupil mata kamu setiap kali ada kesempatan.

Jadi gampangnya, bukaan lensa kamera ini adalah jendela kamera. Cahaya dari luar itu bisa ketangkap kamera karena ada fitur aperture ini. Konsep kerjanya adalah, semakin besar bukaan jendela semakin besar cahaya yang masuk. Dari mana kamu tahu bukaan jendelanya besar?

Informasi bisa dilihat di bagian layar, biasanya ditulis F(nomor). Semakin kecil nomornya, semakin besar bukaan lensanya. Jadi kalau situasinya gelap kamu bisa mengatur bukaannya di angka terkecil biar bisa menyerap cahaya lebih maksimal. Kalau situasinya terang, F ini bisa kamu atur di angka yang sedang atau tinggi biar cahaya yang masuk ke kamera nggak berlebihan.

Pengaturan bukaan lensa ini bakal ngaruh juga ke gambarnya. Kalau kamu pernah liat gambar bokeh, nah pengaturannya itu dari bukaan lensa juga. Semakin rendah angka F nya, depth of field bakal semakin dangkal dan hasil backgroundnya bakal semakin bokeh. Ambil foto close up pake mode ini, bakal bikin hasilnya bisa lebih berkualitas, lho.

  1. Shutter Speed

Shutter speed adalah kecepatan bidik gambar. Kamu pasti pernah dengar orang memotret yang suara “jepret”nya itu lama banget, ada juga yang cepat banget. Nah, itu karena pengaruh shutter speed. Semakin tinggi angka shutter speednya, semakin cepat juga kamera menangkap gambarnya.

Misalnya, untuk menangkap gambar orang yang lagi naik motor di jalan biar gambarnya jelas kamu bisa pake shutter speed 1/100 atau 1/200. Shutter speed ini bakal mempengaruhi cahaya juga, jadi kamu harus memperhatikan indikator eksposurnya juga, diimbangi pake aperture dan ISO.

Shutter speed ini membantu kamu buat membidik momen apapun yang kamu butuhkan. Kalau foto still kayak foto benda mati gitu, kamu bisa pake 1/60. Kalau mau bikin foto bulb, kamu harus bikin shutter speednya sampe muncul tanda (“). Itu artinya si kamera harus merekam pergerakan dalam kurun waktu yang sudah kamu tentukan.

Selain foto bulb, kamu juga bisa membuat foto stop motion dan levitasi pakai pengaturan shutter speed kamera ini. Karena levitasi dan stop motion juga menangkap momen, kamu harus menggunakan shutter speed yang tinggi.

  1. White Balance

Seperti namanya, white balance adalah fitur yang membantu kamera menyeimbangkan warna. Kalau objek yang kamu ambil ada warna putihnya dan disekitarnya ada warna kuning, maka hasil gambarnya akan terlihat kekuning-kuningan. Kalau di ponsel, mungkin kamu menyebutnya efek kamera karena fungsinya memang kayak efek.

Tapi karena ini di DSLR, kamu harus tetap menyebutnya white balance. White balance di kamera ini bisa diatur, ada yang namanya Auto White Balance (AWB). Fitur ini biasa dipakai untuk menghasilkan gambar yang aman. Jadi bisa natural dan hampir menyerupai warna objek aslinya. Setelah selesai pemotretan pun kamu bisa lebih bebas mengedit sesuai selera kamu.

Selain AWB, white balance di kamera itu biasanya ada 4 macam. AWB itu sendiri, lalu daylight, hasil gambarnya jadi agak kebiru-biruan gitu. Kayak warna bumi yang kamu lihat kalau habis tutup mata. Shade warnanya cenderung agak hangat. Warna ini biasanya dipakai untuk jenis-jenis foto vintage, karena nuansa yang dihasilkan punya kesan yang kuat.

Terakhir Cloudy, warna gambarnya hampir mirip dengan AWB tapi saturasinya lebih rendah. Gambar seperti ini biasanya muncul di pengguna iPhone. Hasilnya jadi keliatan klasik dan lebih lembut. Tiap pilihan punya pengaruh yang beda, kalau bingung mau pilih yang mana, AWB adalah jalan terbaik.

_____________________________________________

Baca Juga: 5 Kamera Mirrorless Terbaik dengan Harga di Bawah Rp5 Juta

Keempat hal ini harus kamu kuasai dengan baik kalau ingin jadi fotografer. Pekerjaan fotografi itu bukan pekerjaan yang cuman motret aja. Kamu harus mengabadikan momen dengan cara terbaik dan berkesan. Kalau dasar-dasar pengaturan ini udah tuntas kamu pelajari, entar tinggal menyesuaikan keadaan sekitar aja.

Misalnya, kalau motret malam hari kamu bisa membuat pertimbangan apakah ISO nya perlu dinaikin atau shutter speednya aja yang naik. Kamu juga bisa belajar teknik-teknik ambil gambar lainnya, kayak zoom in, zoom out, panning, bulb, stop motion, backlight, rimlight dan masih banyak lagi.

Jadi jangan berhenti belajar dan jangan malas. Kalau alasannya nggak ada kamera, kamu bisa cicil beli kamera di Blibli. Blibli nyediain kamera Canon 600D dengan harga terjangkau lho. Sistem cicilannya juga bakal nguntungin kamu karena cicilan ini bunganya 0%.

Total harga yang kamu cicil bakal sama persis kayak harga jualnya. Menarik kan! Nah, tunggu apa lagi? Langsung check out produknya ya. Sekarang nggak ada alasan lagi kalau kamu bilang nggak bisa belajar kamera.

Tag: